Page 147 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 147

108     Orang Indonesia dan Tanahnya

               Tak ada jalan lain ialah mempergunakan pasal 62 ayat
            6  Regeeringsreglement, yang membuka kemungkinan
            untuk suatu onteigening (pencabutan hak milik, pasal ini
            meliputi juga pencabutan hak atas hak ulayat). Sesungguhnya
            peraturan tentang pencabutan hak yang lebih rendah (de
            lagere onteigeningsverordening) memang kurang cukup dapat
            mengatur persoalan ini, tetapi hal tersebut dapat di atasi dengan
            menambah pasal-pasal baru. Adalah tepat sekali pendapat dari
            Thorbecke, bahwa didalam mengadakan suatu “Pencabutan
            hak milik” (onteigening) atas beschikkingsrecht yang menurut
            pengertian orang Indonesia lazimnya tidak dapat diasingkan itu,
            – hendaknya pemerintah tidak bertindak secara tergesa-gesa.
               Apa yang telah kita anjurkan diatas, hendaknya berlaku
            pula di dalam keempat daerah kerajaan di Jawa Tengah beserta
            370 buah kerajaan-kerajaan besar kecil lainnya diluar Jawa,
            karena didaerah-daerah ini pun berlaku tuntutan-tuntutan
            dari praktek.
               Dipihak lain, sesuai dengan politik kenegaraan yang
            sifatnya adalah membangun dan memperbaiki, juga di sini kita
            harus menghormati hak-hak penduduk atas tanah, meskipun
            daerah-daerah tersebut tidak begitu saja diliputi oleh pasal 62
            regeeringst (ingat pasal 27 ayat 2 R.R)
               Maka hanya orang-orang yang kurang cukup mempunyai
            pengertian yang berpendapat, bahwa tuntutan-tuntutan
            dari praktek menghendaki penghapusan hak-hak dari pada
            penduduk. Pendapat kami adalah sebaliknya: bahwa menginjak-
            injak hak penduduk, berarti suatu tabir kematian bagi
            eksploitasi tanah secara besar-besaran, yang dewasa ini sangat
            dibutuhkan bagi kemakmuran Hindia Belanda.
               Sebab pertimbangan kami yang maha penting ialah,
            bahwa tuntutan dari praktek pertama-tama menghendaki
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152