Page 43 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 43

4       Orang Indonesia dan Tanahnya

                                                2
            Belanda 1854 (Regeeringsreglement 1854)  sendiri menyebutkan
            hal itu, dimana tanah-tanah pertanian yang diusahakan oleh
            orang-orang Indonesia itu dirumuskan sebagai tanah-tanah
            yang diusahakan oleh orang-orang pribumi untuk keperluan
            sendiri (gronden, door inlanders voor eigen gebruik ontgonnen).
            Kalau demikian, hak-hak apakah yang dimiliki oleh para petani
            Indonesia itu?

               Pertanyaan yang sederhana ini, celakanya, oleh segolongan
            orang yang sesungguhnya bukan ahli-ahli hukum yang
            mendalam, selalu ditafsirkan ke bentuk yang menyesatkan.
            Mereka lebih suka bertanya: Apakah hukum adat orang-orang
            Indonesia itu mengenal grondeigendom?
               Pertanyaan semacam ini benar-benar tidak mempunyai
            arti sama sekali, sebab semuanya tergantung pada apa yang
            dimaksud mereka dengan grondeigendom itu. Jika mereka
            mengartikan grondeigendom itu sebagai suatu hak yang
            tercantum di dalam Burgerlijk Wetboek, jawabannya sudah
            pasti: orang-orang pribumi tidak mengenal hak itu sama sekali.
               Jika mereka mengartikan grondeigendom sebagai suatu hak
            untuk mengambil manfaat dan menguasai tanahnya dengan
            bebas, semacam hak eigendom yang bersifat Indonesia—
            yang meskipun tidak dapat disesuaikan dengan ketentuan-
            ketentuan pada pasal-pasal di dalam Burgerlijk Wetboek, tetapi
            di dalam asas-asasnya ada persamaan dengan eigendom Barat,
            jawabannya adalah bahwa di beberapa daerah misalnya Aceh,
            Madura dan Bawean, Jawa Barat, pada sawah-sawah yang diberi
            pengairan di Bali ada juga hak-hak semacam itu. Seorang petani



            2    Catatan Editor: Pasal 62 dari Regeeringsreglement 1854 ini kemudian
               disertakan dalam Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) 1870, yang
               dituangkan dalam Staatsblad 1870 No. 55. Lihat lampiran V untuk
               memahami rincian hirarki undang-undang agraria masa kolonial.
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48