Page 63 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 63

24      Orang Indonesia dan Tanahnya

                 malah menyerukan agar pegawai-pegawai pemerintah
                 bersikap lebih tegas dalam menentang pertanggung-
                 jawaban desa-desa atas sawah-sawah perseorangan
                 tersebut, yaitu dengan jalan mempertahankan pasal
                 55 Regeringsreglement, dengan kata lain, melindungi
                 orang-orang Jawa terhadap “kebebasan” kehendak dan
                 cita-citanya sendiri.

            5.   Sesudah tahun 1900, banyak desa-desa penting dan
                 berpenduduk padat di pulau Jawa bagian tengah yang
                 mengalami proses menjadi lusuhnya hak ulayat desa.
                 Proses ini berjalan secara wajar, namun terjadi dalam
                 waktu yang lebih singkat dari biasanya. Sungguh
                 mengherankan bahwa proses yang bermanfaat ini tidak
                 diakui, bahkan kemudian dihentikan oleh pemerintah
                 karena di dalam kamus para birokrat, proses semacam
                 ini dianggap sebagai suatu pelepasan diri secara tidak
                 sah dari ikatan-ikatan desa, jadi suatu perbuatan yang
                 eigenmachtig (perbuatan sepihak, dimana perbuatan
                 yang dilakukan oleh suatu pihak berdasarkan kondisi
                 yang menguntungkannya, akan tetapi pada umumnya
                 merugikan pihak atau pihak-pihak yang lain), bahkan
                 katanya merupakan “Perbuatan yang hampir sama dengan
                 kejahatan stellionaat.” 8
            6.   Hukum adat mengenal desa-desa dimana masih terdapat
                 hak ulayat desa atas tanah-tanah sawah, ia mengenal
                 pula desa-desa dimana hak ulayat itu sudah hampir
                 lenyap. Tetapi bentuk yang ketiga tidaklah dikenal
                 oleh hukum adat. Sebaliknya ontginningsordonnantie



            8   Stellionaat adalah suatu bentuk penipuan, yaitu jika seorang dengan
               sengaja menjual atau menjadikan hipotik suatu benda tak bergerak,
               meskipun ia mengetahui bahwa ia bukan pemilik dari benda tersebut.
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68