Page 59 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 59

20      Orang Indonesia dan Tanahnya

               Jadi proklamasi dari tahun 1866 inilah (yang sesungguhnya
            tidak mempunyai kekuatan hukum) dan bukan undang-undang
            dari tahun 1854 yang memberikan sinar harapan akan datang
            hari baru.
               Tetapi berlakukah proklamasi tersebut diluar pulau Jawa?
            Secara tidak langsung, ia pun berlaku juga diluar pulau Jawa.
            Perlu diketahui, bahwa pelanggaran terhadap hak-hak penduduk
            diluar pulau Jawa tidaklah begitu besar seperti yang terjadi di
            pulau Jawa. Daerah-daerah luar Jawa hanya di beberapa tempat
            yang mengenal semacam landelijk stelsel dari Raffles; hanya di
            beberapa tempat terjadi tanam paksa atau dwangcultuur; kerja
            pertuanan tidak banyak terjadi dan tidak melulu bagi para
            pemilik tanah. Juga di sebagian besar daerah-daerah diluar
            Jawa, pengaruh dan campur tangan dari pemerintah Hindia
            Belanda boleh dikatakan nihil. Namun azas baru sebagaimana
            yang diproklamasikan pada tahun 1866 haruslah berlaku pula
            bagi tanah-tanah pertanian di luar Jawa, terutama jika kita
            mengingat bahwa Undang-undang Agraria  tahun 1870 pada
            dasarnya berlaku juga di seluruh Hindia Belanda.
               Memang sebagian dari apa yang kita harapkan telah
            menjadi kenyataan. Landrente telah dihapuskan; penanaman
            paksa sudah ditinggalkan; akibat-akibat buruk dari kerja-wajib
            (verplichte diensten) bagi para pemilik tanah sudah ditinggalkan
            untuk selama-lamanya. Tetapi harapan kita selanjutnya agar
            pemerintah membiarkan tanah-tanah pertanian penduduk
            pribumi berkembang secara wajar, ternyata tidak terjadi. Dan
            alasannya sangat sederhana: karena pemerintah malu untuk
            bertindak demikian. Oleh karena itu jika hak-hak Indonesia
            seakan-akan disamakan dengan hak-hak Barat yang sudah
            terkenal itu, maka mereka menentangnya dengan penuh
            semangat. Sebaliknya setiap kali hak-hak tanah Indonesia itu
            tidak cocok dengan pengertian-pengertian hukum Eropa, tanpa
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64