Page 55 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 55

16      Orang Indonesia dan Tanahnya

               Adapun pelanggaran besar yang keempat adalah pemerintah
            dengan mudahnya mengambil tanah-tanah dari pemiliknya
            yang diperlukan untuk pembuatan padang-padang garam di
            Jawa Timur dan Jawa Barat. Dan kenyataan membuktikan, jika
            dalam peristiwa semacam itu pemerintah agak memperlunak
            injakannya, penduduk akan segera membenarkan kembali milik-
            miliknya yang sah itu. Lebih-lebih lagi pemerintah acapkali
            mencabut milik tanah seseorang tanpa mendasarkan diri pada
            ketentuan hukum, di dalam Regeeringsreglement hanya disebut
            tentang hak eigendom dan tidak menyebut tentang hak milik
            Indonesia (Indonesisch grondbezit), dan juga tanpa pengganti
            kerugian. Tanah-tanah yang dibutuhkan untuk kepentingan
            bangunan-bangunan militer dan sipil, pembuatan lapangan-
            lapangan dan sebagainya secara mudah diambil begitu saja dari
            pemiliknya. Bayangkanlah jika hal ini terjadi di negeri Belanda.
               Demikianlah pelanggaran demi pelanggaran hukum yang
            dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Tentu saja
            guna membenarkan perbuatan-perbuatannya itu, pemerintah
            menggunakan bermacam-macam alasan seperti karena
            penduduk sendiri yang menyerahkan sawah-sawah mereka;
            karena pembagian kembali sawah-sawah tersebut adalah
            pelaksanaan dari keadilan sosial yang memang dihajatkan
            oleh penduduk, di tempat lain digunakan alasan, bahwa
            pengambilan sawah-sawah itu adalah permintaan penduduk
            sendiri; atau bahwa sawah-sawah tersebut telah jatuh kembali
            dalam hak ulayat (beschikkingsrecht) dari masyarakat desa
            sesuai dengan hukum adat. Di daerah Madiun, penghancuran
            hak-hak yang dianggap paling berharga oleh orang-orang Jawa
            itu oleh pemerintah dikatakan sebagai peristiwa yang masih
            diperingati oleh penduduk sebagai “kenang-kenangan indah,”
            kata pemerintah, oleh karena terjadinya peristiwa itu tidak
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60