Page 100 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 100
Resonansi Landreform Lokal ... 87
masyarakat Desa Karanganyar menyatakan, bahwa R. Sosro
Wardjojo lebih unggul bila dibandingkan dengan Soemotirto.
Alasannya R. Sosro Wardjojo tidak pernah mengambil keputusan
yang keras seperti Soemotirto, yang melakukan konsolidasi
tanah lokal secara paksa.
Keunggulan R. Sosro Wardjojo teruji, ketika ia berhasil
bertahan sebagai Kepala Desa Karanganyar di masa huru hara
politik tahun 1965. Padahal pada masa itu R. Sosro Wardjojo
telah berumur 70 tahun (telah lanjut usia). Sementara itu,
perangkat desa lainnya rata-rata juga telah berusia lanjut. Hal
sebaliknya terjadi pada Darmo Sentiko (Sekretaris Desa Karang-
anyar dan Ketua PKI Wilayah Pituruh), yang ditangkap atas
tuduhan terlibat G.30.S/PKI. Akibatnya jabatan Darmo Sentiko
sebagai Sekretaris Desa Karanganyar harus diisi orang baru, yang
saat itu diisi oleh Eri Rodi. Pada saat menjabat Sekretaris Desa
Karanganyar, Eri Rodi berusia 20 tahun. Peran yang dimainkan
Eri Rodi menambah keunggulan R. Sosro Wardjojo, ketika Eri
Rodi berhasil merapihkan arsip desa yang saat itu belum tertata
dengan baik.
Saminah (Kepala Desa Karanganyar 1977 – 1989)
Setelah R. Sosro Wardjojo menyelesaikan tugasnya sebagai
Kepala Desa Karanganyar pada tahun 1977, maka Saminah
(seorang ibu rumah tangga) menggantikannya untuk masa
jabatan berikutnya. Pada saat menjabat sebagai Kepala Desa
Karanganyar (1977 – 1989), Saminah memperkenalkan tanaman
kedelai pada masyarakat, dengan langsung memberi contoh
penanaman kedelai di atas tanah miliknya. Ia mengajarkan kepa-
da masyarakat Desa Karanganyar untuk menanam kedelai pada
saat Irigasi Wadas Lintang ditutup saat musim kemarau. Selain