Page 116 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 116
Resonansi Landreform Lokal ... 103
dan Pemerintah Desa Karanganyar berupa masih adanya 60
keluarga miskin di Desa Karanganyar. Masyarakat dan Peme-
rintah Desa Karanganyar perlu mempelajari penyebab kemis-
kinan dalam konteks nasional, untuk kemudian disandingkan
dengan penyebab kemiskinan dalam konteks lokal (Desa
Karanganyar), agar diperoleh rumusan penyebab yang tepat
sehingga lebih tepat lagi solusi yang dapat dirumuskan. Kesemua
itu dimaksudkan untuk memberikan penguatan asset (tanah)
yang dimiliki masyarakat, dan pemberian akses yang memadai,
sebagai ikhtiar bagi pencegahan konflik pertanahan di Desa
Karanganyar.
Adanya 60 keluarga miskin di Desa Karanganyar merupakan
tantangan bagi pelaksanaan landreform lokal, yang sekaligus
tidak menggagalkan ikhtiar tokoh-tokoh Desa Karanganyar untuk
mewujudkan penguasaan tanah yang adil, menyejahterakan,
dan mampu mewujudkan harmoni sosial. Hal ini disebabkan
sejak tahun 1947 sampai dengan sekarang, selalu ada 76 keluarga
petani yang tidak memiliki tanah sawah, yang dapat menggarap
tanah sawah seluas 90 ubin. Dengan demikian masyarakat Desa
Karanganyar telah menyadari keberadaan tanah sebagai modal
utama dalam menjalankan profesi sebagai petani. Dalam praktek
masyarakat Desa Karanganyar diketahui, bahwa sebagai modal
produktif tanah tidaklah dimaknai sebagai alat mendapatkan
kredit dari bank, melainkan ia dimaknai sebagai modal dalam
usaha pertanian yang menghasilkan produk pertanian.
Dengan menjadikan tanah sebagai modal dalam usaha
pertanian yang menghasilkan produk pertanian, maka tanah
tidak menggerakkan pasar tanah, melainkan menggerakkan pasar
produk pertanian. Dalam konteks Desa Karanganyar, produk
pertanian yang dihasilkan oleh bidang-bidang tanah di desa ini