Page 117 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 117

104   Aristiono Nugroho, dkk.

            dipasarkan di Pasar Pituruh yang berada di Desa Pituruh yang
            berbatasan dengan Desa Karanganyar. Bagi masyarakat Desa
            Karanganyar kesejahteraan dibangun bukan dengan memasuk-
            kan tanah ke dalam pasar tanah, melainkan dengan menjadikan
            tanah sebagai modal (media tumbuh tanaman) dalam usaha
            pertanian yang menghasilkan produk pertanian. Pemaknaan ini
            berhasil menahan serbuan pemodal kuat dari luar Desa Karang-
            anyar yang akan membeli bidang-bidang tanah tersebut.
                Keberhasilan menahan serbuan pemodal kuat dari luar desa
            yang akan membeli bidang-bidang tanah, dikarenakan pemak-
            naan tanah oleh masyarakat Desa Karanganyar telah mengham-
            bat proses transformasi asset menjadi modal produktif (agunan
            kredit dari bank). Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat
            bukanlah pihak yang pasif dalam memaknai tanah. Mereka
            justru berhasil menjadikan tanah sebagai alat produksi (modal
            produktif) yang mendukung diperolehnya produk pertanian.
            Kondisi ini merupakan “the mystery of missing information” bagi
            para pemodal kuat dari luar desa yang akan membeli bidang-
            bidang tanah. Dengan menjadikan tanah sebagai modal (me-
            dia tumbuh tanaman) dalam usaha pertanian yang menghasilkan
            produk pertanian, maka pensertipikatan tanah lebih bermakna
            sebagai upaya memberi kepastian hukum, dan bukanlah untuk
            memudahkan mengambil kredit di bank. Dengan kata lain,
            masyarakat Desa Karanganyar tidak mudah tergiur oleh promosi
            banyak pihak, yang menawarkan tanah sebagai alat jaminan
            atau agunan dalam memperoleh kredit dari bank. Masyarakat
            Desa Karanganyar tidak mudah terkecoh oleh slogan “the mys-
            tery of capital”, yang mendorong tanah dijadikan agunan untuk
            memperoleh kredit bank, yang menyebut tanah yang tidak
            dijadikan agunan sebagai “dead capital”.
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122