Page 112 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 112
Resonansi Landreform Lokal ... 99
Dengan demikian UUPA telah mendorong pihak-pihak yang
terkait, untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, karena
hubungan antara masyarakat dengan tanahnya bersifat abadi.
Oleh karena itu pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa
itu dalam masyarakat hukum adat, harus mendapat perlin-
dungan; mengingat hukum agraria yang berlaku adalah berda-
sarkan hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan ke-
pentingan nasional dan negara, serta dengan peraturan perun-
dang-undangan yang berlaku. Termasuk dalam hal ini perlin-
dungan terhadap kepentingan masyarakat, karena semua hak
atas tanah mempunyai fungsi sosial. Pemilikan dan penguasaan
tanah yang melampaui batas tidak diperkenankan, untuk mem-
beri kesempatan pada segenap masyarakat, baik laki-laki (pria)
maupun perempuan (wanita), untuk membangun hubungan
dengan tanah. Pemberdayaan dilakukan melalui berbagai usaha
dalam lapangan agraria, untuk meninggikan produksi dan ke-
makmuran masyarakat, serta menjamin bagi setiap anggota
masyarakat derajat hidup yang sesuai dengan martabat manusia,
baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
Sementara itu, konsepsi neo liberal menawarkan pember-
dayaan masyarakat, dengan terlebih dahulu memahami kemis-
kinan dari perspektif individual. Basis pemikirannya adalah
pemahaman, bahwa komponen penting suatu masyarkat adalah
kebebasan individu. Ide utamanya adalah mengunggulkan meka-
nisme pasar bebas, dan mengusulkan ketidak-hadiran intervensi
negara secara lengkap di bidang ekonomi. Bagi paradigma ini,
kemiskinan merupakan fenomena individual yang disebabkan
oleh kelemahan dan pilihan individu yang bersangkutan. Kemis-
kinan akan hilang dengan sendirinya bila kekuatan pasar diper-
luas sebesar-besarnya dan pertumbuhan ekonomi dipacu seting-