Page 148 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 148

Resonansi Landreform Lokal ...  135

              ketika kulian bersedia menyerahkan hak garap atas tanah sawah
              kepada pemerintah desa, untuk selanjutnya diredistribusikan
              kepada buruh kulian. Ketiga, involvement, yaitu keterlibatan
              para pihak pada kegiatan yang berbasis landreform lokal, sehingga
              muncul rasa memiliki dan kecintaan terhadap penerapan
              landreform lokal. Keempat, beliefs, yaitu keyakinan para pihak
              pada kemurnian tujuan landreform lokal yang berupaya mewu-
              judkan penguasaan tanah yang lebih adil, menyejahterakan, dan
              mampu menciptakan harmoni sosial.
                  Unsur-unsur ikatan sosial tersebut bersesuaian dengan kebi-
              jakan lokal yang ditetapkan oleh para Kepala Desa Karanganyar
              sejak tahun 1947 sampai dengan sekarang, yang berupa pene-
              rapan landreform lokal. Akibatnya masyarakat Desa Karanganyar
              memberi dukungan pada kebijakan lokal tersebut. Hal ini ter-
              lihat dari adanya partisipasi para kulian, buruh kulian, dan
              masyarakat pada umumnya. Partisipasi antara lain datang dari
              kulian yang berkenan memberi hak garap atas tanah sawah
              kepada buruh kulian, atau petani yang tidak memiliki tanah
              sawah. Dukungan semakin lengkap, ketika terlihat adanya
              partisipasi para buruh kulian atau penerima hak garap atas tanah
              sawah. Para buruh kulian berpartisipasi dengan melaksanakan
              kewajiban, seperti ronda malam dan kerjabakti. Selain itu, tentu
              saja buruh kulian harus menggarap tanah sawah sebaik-baiknya,
              agar produktivitasnya tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan
              keluarganya.
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153