Page 155 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 155

142   Aristiono Nugroho, dkk.

            perangkat desa tidak bisa dicabut/diminta kembali oleh masya-
            rakat. Ketetapan ini bermakna, bahwa tanah buruhan desa yang
            telah ditetapkan untuk digarap oleh perangkat desa, tidak dapat
            lagi digarap oleh masyarakat. Apabila karena satu dan lain hal
            perangkat desa yang menggarap tanah buruhan desa tidak dapat
            lagi menggarap tanahnya, maka hak garap atas tanah tersebut
            kembali kepada Pemerintah Desa Karanganyar. Untuk selan-
            jutnya tanah tersebut direditribusikan hak garapnya kepada
            perangkat desa lainnya.
                Kedua, bahwa penggarapan sawah mlaku gawe/kerag-kerig
            yang pada saat ditetapkannya peraturan ini sudah dimiliki,
            diberlakukan sampai penggarap (yang bersangkutan) meninggal
            dunia atau menyerahkan tanah garapannya. Ketetapan ini ber-
            makna, bahwa bagi para penggarap tanah buruhan desa yang
            tengah berlangsung, tidak akan diganggu-gugat dengan adanya
            surat keputusan ini. Apabila seseorang yang berumur 70 tahun
            sejak sebelum terbitnya  surat keputusan ini telah menggarap
            tanah buruhan desa, maka penggarapan tersebut terus dilanjut-
            kan sampai yang bersangkutan tidak mampu menggarap lagi,
            atau meninggal dunia.
                Ketiga, para buruh kulian yang belum mendapat sawah
            buruhan/kerag-kerig, menunggu giliran, sampai ada buruh kulian
            yang menyerahkan sawah buruhan yang digarapnya atau
            meninggal dunia. Ketetapan ini bermakna, bahwa masyarakat
            yang belum mendapat hak garap masih memiliki peluang untuk
            menggarap tanah buruhan desa, jika ada penggarap yang menye-
            rahkan kembali hak garapnya kepada Pemerintah Desa Karang-
            anyar, atau jika ada penggarap yang meninggal dunia. “Katup”
            harapan yang terbuka semacam ini, selama ini mampu meredam
            “tekanan” sosial yang kerap muncul di Desa Karanganyar.
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160