Page 156 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 156
Resonansi Landreform Lokal ... 143
Keempat, untuk para kuli kerag-kerig yang baru menger-
jakan setelah peraturan ini berlaku dibatasi umurnya maksimum
70 tahun. Ketetapan ini merupakan inti substansi Surat Kepu-
tusan Kepala Desa Karanganyar Nomor 141/101/2031/XI/2001,
yaitu: (1) tidak akan ada pencabutan tanah buruhan yang sedang
digarap oleh perangkat desa; dan (2) yang ada adalah penca-
butan tanah buruhan yang sedang digarap oleh anggota masya-
rakat, bila yang bersangkutan sudah tua (berusia lebih dari 70
tahun) atau tidak mampu lagi menggarap tanah buruhan desa
Kelima, apabila ada yang mengundurkan diri dari kuli
buruhan/meninggal dunia, diprioritaskan untuk diberikan kepa-
da Ketua RT/RW yang belum memiliki tanah buruhan. Kete-
tapan ini bermakna, bahwa Pemerintah Desa Karanganyar yang
memegang otoritas pengaturan terhadap subyek hak garap atas
tanah buruhan desa lebih mengutamakan perangkat desa untuk
mendapatkan hak garap. Kebijakan ini tidak mendorong konflik,
karena masyarakat Desa Karanganyar menyadari tentang
beratnya tugas perangkat desa, terutama Ketua RT/RW. Selain
itu, konflik tidak terjadi, karena perangkat Desa Karanganyar
berupaya sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya
dalam melayani masyarakat.
Sebagai kelanjutan Surat Keputusan Kepala Desa Karang-
anyar Nomor 141/101/2031/XI/2001 tentang Pencabutan Tanah
Buruhan Dari Penguasaan Perangkat Desa dan Pencabutan
Tanah Buruhan Dari Para Kuli Yang Sudah Tua/Tidak Mampu
Melaksanakan Tugasnya yang ditetapkan tanggal 15 Nopember
2001, maka dikeluarkan Surat Kepala Desa Karanganyar (Tjipto
Sutarmo) kepada Ketua Baperdes Karanganyar (R. Joesoef, B.A.)
Nomor 140/111/931/I/2001 tanggal 10 Januari 2002 perihal Pengi-
sian Kuli Kerag-Kerig.