Page 157 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 157
144 Aristiono Nugroho, dkk.
Surat Kepala Desa Karanganyar Nomor 140/111/931/I/2001
tanggal 10 Januari 2002 tersebut diawali dengan kalimat, “Bersa-
ma ini kami, Kepala Desa Karanganyar Kecamatan Pituruh
Kabupaten Purworejo memberitahukan kepada Ketua Baperdes,
bahwa saat ini kuli kerag-kerig ada 3 orang yang menyerahkan
diri dengan alasan sudah tidak mampu.” Selanjutnya dijelaskan,
bahwa mereka yang “menyerahkan diri” tersebut adalah: (1) A.
Kuserin, (2) A. Ikhwan, dan (3) Sutodarmo. Selanjutnya Kepala
Desa Karanganyar menjelaskan, bahwa dengan adanya keko-
songan tersebut, maka berdasarkan kesepakatan rapat di Balai
Desa Karanganyar, diputuskan, sebagai berikut: (1) Bagi Ketua
RT yang belum memiliki/mendapat sawah buruhan dipriori-
taskan. (2) Bidang tanah yang semula digarap oleh A. Kuserin,
yang masuk dalam Kelompok Bayan Partosutrisno, maka lang-
sung diberikan pada Ketua RT.03 (Sumino). (3) Dua bidang tanah
lainya, yang masuk dalam Kelompok Bayan Sugito, akan segera
diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam wilayah kerja
Kelompok Bayan Sugito, dengan cara diundi karena orang yang
membutuhkan lebih banyak.
Ketetapan yang terdapat pada Surat Kepala Desa Karang-
anyar Nomor 140/111/931/I/2001 merupakan bukti “otentik” pelak-
sanaan Surat Keputusan Kepala Desa Karanganyar Nomor 141/
101/2031/XI/2001, yang kurang mengutamakan masyarakat Desa
Karanganyar, melainkan lebih mengutamakan perangkat desa
untuk mendapatkan hak garap. Saat ini kondisi tersebut belum
menimbulkan konflik, karena masyarakat Desa Karanganyar
menyadari tentang beratnya tugas perangkat desa, dan perang-
kat Desa Karanganyar berupaya sungguh-sungguh melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam melayani masyarakat. Tetapi apabila
ketetapan ini terus menerus diberlakukan, maka kemungkinan