Page 164 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 164
Resonansi Landreform Lokal ... 151
dikenal sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya per-
saingan bebas yang cenderung mematikan pihak yang lemah.
Oleh karena itu, dalam konteks Desa Karanganyar, maka tidak
boleh dibiarkan terjadi persaingan penguasaan tanah antara
kulian dan buruh kulian, melainkan harus dilakukan fasilitasi
agar antara keduanya terbangun harmoni sosial.
Sesungguhnya landreform lokal yang diterapkan di Desa
Karanganyar bukanlah sekedar penguatan individu (buruh ku-
lian) atau kelompok (para buruh kulian), melainkan sebuah
pranata (institutions) bagi pelaksanaan landreform dalam versi
lokal, khususnya dalam versi Desa Karanganyar. Sebagai pranata,
landreform lokal memiliki nilai-nilai budaya, yang dalam bahasa
Surat Keputusan Kepala Desa Karanganyar Nomor 141/101/2031/
XI/2001 yang diterbitkan tanggal 15 Nopember 2001 disebut
“adil, makmur, damai, dan sejahtera”. Nilai-nilai ini merupakan
empat prinsip pengelolaan pertanahan dalam versi lokal (Desa
Karanganyar). Pranata landreform lokal merupakan pembaruan
pranata sosial yang sebelumnya telah ada, di mana pemilik ta-
nah sawah yang luas berhadap-hadapan dengan petani yang
yang tidak memiliki tanah sawah. Kondisi yang membahayakan
harmoni sosial ini, layak diperbarui melalui kehadiran pranata
landreform lokal.
Pranata landreform lokal merupakan salah satu strategi
masyarakat Desa Karanganyar dalam menata kembali penguasa-
an tanah, agar terwujud penguasaan tanah yang lebih adil dan
memberdayakan masyarakat. Pranata ini memberi kesempatan
pada masyarakat untuk terlibat dalam penerapannya di Desa
Karanganyar, termasuk dalam hal pengambilan keputusan. Mes-
kipun “dosis” kesempatannya relatif kecil, karena kuatnya domi-
nasi elit desa dalam mengambil keputusan. Tetapi setidak-tidak-