Page 168 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 168
Resonansi Landreform Lokal ... 155
(pembangunan bergaya top down) dapat diperbaiki, dan kete-
rampilan-keterampilan analitis dan perencanaan dapat dialihkan
kepada masyarakat. Dengan partisipasi masyarakat, maka
ketergantungan pada pihak luar akan dapat dikurangi, dan
pengambilan prakarsa serta perumusan program bisa berasal
dari aspirasi masyarakat atau bottom up. Kondisi itulah (parti-
sipasi masyarakat) yang terbangun di Desa Karanganyar, yang
akhirnya mampu mendukung dan mempertahankan penerapan
landreform lokal di desa ini.
Selain itu, landreform lokal yang diterapkan di Desa Karang-
anyar telah diakui sebagai langkah strategis dalam pemberda-
yaan masyarakat (sosial dan ekonomi), melalui pemberian akses
atas tanah sawah kepada buruh kulian, sehingga mereka dapat
berinteraksi dengan asset produksi atau productive assets. Bagi
buruh kulian, tanah sawah merupakan modal produktif yang
utama. Oleh karena itu, pemilikan, penguasaan, penggunaan,
dan pemanfaatan tanah sangat penting dalam melindungi dan
memajukan ekonomi buruh kulian. Pemilikan tanah yang makin
mengecil (fragmentasi) memang sulit dicegah seiring dengan
terjadinya pewarisan, sehingga memaksa petani untuk melaku-
kan pemanfaatan tanah dengan lebih efisien, agar kebutuhan
keluarga dapat dipenuhi. Caranya, antara lain dengan mening-
katkan produktivitas melalui pengairan, bibit unggul, pemu-
pukan, diversifikasi usaha tani, atau pemilihan jenis budi daya
yang mendukung perolehan nilai komersial yang tinggi.
Sebagai langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat,
melalui pemberian akses atas tanah sawah kepada buruh kulian,
maka landreform lokal ala Desa Ngandagan yang beresonansi
di Desa Karanganyar telah membawa dampak positif bagi 76
kepala keluarga. Dampak positif tersebut berupa adanya hak