Page 170 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 170
Resonansi Landreform Lokal ... 157
adalah perubahan yang diakibatkan oleh adanya teknologi fisik
atau benda, seperti: (1) kincir angin di Belanda yang memuncul-
kan masyarakat feodal baru, (2) mesin uap di Inggris yang
memunculkan masyarakat industri kapitalistik, serta (3) kompu-
ter dan internet di sebagian besar wilayah dunia yang memun-
culkan masyarakat informasi. Sementara itu perubahan yang
bersifat idealistik, adalah perubahan yang diakibatkan oleh ada-
nya teknologi sosial (ide, tata nilai, gagasan, atau terapi sosial).
Penerapan landreform lokal di Desa Karanganyar merupakan
perubahan yang bersifat idealistik, karena perubahan yang
terjadi disebabkan oleh adanya ide, tata nilai, gagasan, atau
terapi sosial, yang digunakan untuk menciptakan struktur
penguasaan tanah yang lebih adil, lebih menyejahterakan, dan
mampu mewujudkan harmoni sosial.
Perubahan sosial yang terjadi di Desa Karanganyar melalui
penerapan landreform lokal merupakan perubahan yang revo-
lutif, karena sejak ditetapkannya kebijakan ini pada tahun 1947,
maka pada saat itu pula dilakukan perubahan struktur pengua-
saan tanah. Perubahan ini ditandai dengan diperolehnya hak
garap atas tanah sawah yang luasnya masing-masing 90 ubin
oleh 76 kepala keluarga petani yang tidak memiliki tanah sawah.
Perubahan revolutif merupakan jenis perubahan yang paling
sering dipilih oleh tokoh-tokoh yang memperjuangkan kepen-
tingan masyarakat, seperti: keadilan, kesejahteraan, dan har-
moni sosial. Meskipun jenis perubahan ini sangat beresiko,
namun merupakan pilihan yang tepat bagi upaya memper-
juangkan kepentingan masyarakat. Selain perubahan yang
revolutif, sesungguhnya masih ada dua jenis perubahan lainnya,
yaitu perubahan evolutif dan perubahan reformatif. Perubahan
evolutif adalah perubahan yang memakan waktu lama, yang