Page 139 - Konstitusionalisme Agraria
P. 139

Tuan” (PT) Dengan Sebutan Bapak/Ibu atau Saudara/saudari.
            Kemudian disusul dengan TAP MPRS No. XVII/MPRS/1966 tentang
            Pemimpin Besar Revolusi. Dalam TAP MPRS terakhir ini, disebutkan
            bahwa Pemimpin Besar Revolusi adalah predikat untuk fungsi
            kepemimpinan yang sudah dimiliki oleh Bung Karno mengingat
            jasa-jasa beliau kepada Nusa, Bangsa dan Revolusi. Selanjutnya
            disebutkan bahwa Predikat Pemimpin Besar Revolusi tersebut tidak
            membawa wewenang hukum.
                 Presiden Soekarno
            sebelu mn y a  t elah
            ditetapkan oleh  MPRS
            sebagai presiden seumur
            hidup dengan TAP MPRS
            No.III/MPRS/1963. Namun
            pada tanggal 5 Juli 1966,
            dengan  TAP MPR  No.
            XVIII/MPRS/1966, TAP
            MPRS No.III/MPRS/1963
            dicabut. Dinyatakan dalam
            TAP MPR No. XVIII/MPRS/1966 tentang penarikan kembali
            Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan
            Pemimpin Besar Revolusi menjadi Presiden Seumur Hidup. Penarikan
            kembali tersebut dalam ketentuan Pasal 1 tidak mempengaruhi masa
            jabatan Presiden Sukarno sampai ada Ketetapan lain dari Majelis
            Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum. Ketetapan ini
            disampaikan kepada Presiden/Mandataris MPRS dengan permintaan
            maaf. Pada hari yang bersamaan dikeluarkan TAP MPRS No. XV/
            MPRS/1966 yang menyebutkan bahwa MPRS tidak mengadakan
            pemilihan Wakil Presiden. Apabila Presiden berhalangan maka
            Pemegang Surat Perintah 11 Maret 1966 memegang jabatan Presiden,
            yang pada masa itu adalah Soeharto.
                 Akhirnya pada 12 Maret 1967 setelah dua kali menolak
            pertanggungjawaban Presiden Soekarno, MPRS mengeluarkan
            TAP MPRS No.XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan
            Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno. TAP MPRS


               108     Konstitusionalisme Agraria
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144