Page 148 - Konstitusionalisme Agraria
P. 148
tersebut maka proses pembangunan cenderung mengizinkan
pengorbanan-pengorbanan tertentu (Nugroho, 2001:111).
Semangat Pembangunanisme sebagai jalan merekonstruksi
negara-negara yang mengalami penjajahan dan peperangan pasca
perang dunia kedua awalnya diwacanakan oleh Presiden Amerika
Serikat Harry S. Truman dekade 1950-an. Pembangunanisme
itu kemudian disebarkan ke beberapa negara non-blok untuk
mengantisipasi gelombang komunisasi negara dunia ketiga.
Indonesia paska Soekarno masuk sebagai bagian negara yang
berkiblat pada paham pembangunan (developmentalism) tersebut.
Serangkaian kebijakan di bidang kehutanan dan pertambangan
telah meningkatkan pemanfaatan atau eksploitasi atas kekayaan
Indonesia. Pada permulaan Orde Baru kebijakan yang dilahirkan
memang lahir sebagai bentuk liberalisasi perekonomian. Intervensi
pemerintah pada aktivitas perekonomian termasuk dalam
pengelolaan sumber daya alam diperkecil sehingga bisa memberikan
peluang yang lebih besar kepada pihak swasta, khususnya swasta
asing untuk berusaha. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari asistensi
dari kelompok ekonom liberal lulusan luar negeri seperti Widjojo
Nitisastro, Ali Wardhana, Emil Salim, Subroto, Mohammad Sadli,
dan Sumarlin (Mallarangeng, 2008:36; Baswir, 2006). Kelompok ini
26
sebut pula dengan Mafia Berkeley karena kebanyakan dari mereka
merupakan orang-orang lulusan dari Universty of California, Berkeley
di Amerika Serikat (Ransom, 1970; Baswir, 2006). Ransom bahkan
menuliskan bahwa kelompok Mafia Berkeley merupakan bagian dari
skenario Amerika (terutama CIA) untuk melenyapkan pengaruh
komunisme di Indonesia, mendudukan Soeharto di kekuasaan untuk
menjalankan kebijakan politik dan ekonomi yang berorientasi pada
Barat, hingga mengaitkan Widjojo dkk. dengan pembantaian massal
26 Lebih lengkap tentang asistensi dari kelompok ekonomi liberal ini dapat dibaca
Rizal Mallangeng, 2008. Mendobrak Sentralisme Ekonomi, Indonesia 1986-1992. Cetakan
ketiga Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Khususnya bab II dan bab IV. Bandingkan
dengan Revrisond Baswir, 2006. Mafia Berkeley dan Krisis Ekonomi Indonesia, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Selain itu terdapat pula karya Bradley R. Simpson, 2008. Economists with
Guns. Authoritarian Development and U.S.-Indonesian Relations, 1960-1968, California:
Stanford University Press.
Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan 117