Page 152 - Konstitusionalisme Agraria
P. 152

untuk menegaskan batas wilayah republik dan penegasan Republik
            Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelago state).
                 Dimulai dengan UU No. 2 Tahun 1971 tentang Perjanjian antara
            RI dengan Malaysia tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah
            Kedua Negara di Selat Malaka. Undang-undang tersebut merupakan
            pengesahan terhadap “Perjanjian antara Republik Indonesia dan
            Malaysia tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah kedua Negara
            di Selat Malaka” yang ditandatangani pada tanggal 17 Maret 1970.
            Serupa dengan itu, pada tahun 1973 dibuat UU No. 6 Tahun 1973
            tentang Perjanjian Antara Indonesia dan Australia Mengenai Garis-
            garis Batas Tertentu Antara Indonesia dengan Papua New Guinea
            dan UU No. 7 Tahun 1973 tentang Perjanjian Antara Indonesia dan
            Republik Singapura Mengenai Garis-garis Batas Laut Wilayah Kedua
            Negara di Selat Singapura. Sepuluh tahun kemudian dikeluarkan
            UU No. 1 Tahun 1983 tentang Pengesahan Perjanjian antara RI dan
            Malaysia tentang Rejim Hukum Negara Nusantara dan Hak-hak
            Malaysia di Laut Teritorial dan Perairan Nusantara Serta Ruang
            Udara di Atas Laut Teritorial, Perairan Nusantara dan Wilayah RI
            yang Terletak di Antara Malaysia Timur dan Malaysia Barat.
                 Dengan semakin banyaknya kegiatan mencari sumber-
            sumber kekayaan alam baru antara lain berupa eksplorasi minyak
            dan gas bumi dilandas kontinen seiring dengan kemajuan teknik
            pengambilan kekayaan alam, maka pemerintah menerbitkan UU
            No. 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Di dalam
            undang-undang itu disebutkan bahwa Penguasaan penuh dan
            hak eksklusif atas kekayaan alam di Landas Kontinen Indonesia
            serta pemilikannya ada pada Negara. Dalam hal landas kontinen
            Indonesia, termasuk depresi-depresi yang terdapat di landas
            Kontinen Indonesia, berbatasan dengan negara lain, penetapan garis
            batas landas kontinen dengan negara lain dapat dilakukan dengan
            cara mengadakan perundingan untuk mencapai suatu persetujuan.
            Kemudian eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam
            dilandas kontinen Indonesia dilakukan sesuai dengan peraturan
            perundangan yang berlaku dibidang masing-masing. Pada intinya
            peraturan ini memperkuat penguasaan teritorial Indonesia di laut.


                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     121
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157