Page 155 - Konstitusionalisme Agraria
P. 155

Pada periode tersebut, Menteri Negara Pengawas Pembagunan
            dan Lingkungan Hidup  memprioritaskan peletakan dasar-dasar
            kebijakan “Membangun tanpa merusak,” dengan tujuan agar
            lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan. Salah
            satu produk terpenting yang dihasilkan oleh Menteri ini adalah
            diundangkannya UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan
            Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penyiapan undang-undang
            ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1976 (Bram, 2011:38).
                 Untuk meletakan dasar “Membangun tanpa merusak” itu,
            dikeluarkan kebijakan untuk menyeimbangkan antara kepentingan
            pembangunan dengan lingkungan melalui PP No. 29 Tahun 1986
            tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang
            merupakan pedoman pelaksanaan suatu proyek pembangunan.
            Setiap proyek yang diperkirakan memiliki dampak penting terhadap
            lingkungan diharuskan memiliki AMDAL Kemudian dikeluarkan
            Keppres No. 23 Tahun 1990 kemudian dibentuk Badan Pengendalian
            Dampak Lingkungan (Bapedal) yang bertugas melaksanakan
            pemantauan dan pengendalian kegiatan-kegiatan pembangunan
            yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup. Kemudian
            disusul dengan pembentukan Bepedalda di berbagai daerah. Periode
            ini ditandai pula dengan berkembangnya Pusat Studi Lingkungan
            (PSL). Terdapat 67 PSL yang tersebar di berbagai perguruan tinggi
            di Indonesia (Bram, 2011:41).
                 Kemudian pada level internasional dilakukan pula KTT
            Bumi di Rio de Jeneiro, Brasil pada tahun 1992 yang menghasilkan
            konvensi penting dalam pemajuan lingkungan hidup. Dua konvensi
            internasional berkaitan dengan isu lingkungan yang diratifikasi
            oleh Pemerintah Indonesia pada periode ini dilakukan dengan
            membuat UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations
            Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-
            bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati) dan UU No. 6 Tahun
            1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention
            on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-
            bangsa mengenai Perubahan Iklim).




               124     Konstitusionalisme Agraria
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160