Page 156 - Konstitusionalisme Agraria
P. 156

Sebelum dua undang-undang tersebut, pemerintah telah
            membuat UU No. 4 Tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan
            Hidup dan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
            Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meskipun ada beberapa undang-
            undang yang berkaitan dengan lingkungan hidup pada periode ini,
            eksploitasi atas kekayaan alam tidak terhenti.
                 Kehadiran undang-undang di bidang lingkungan hidup cukup
            kuat memperlihatkan komitmen pemerintah atas isu lingkungan
            hidup dan juga isu perubahan iklim yang berkembang pada tataran
            internasional. Hal mana masih dilakukan pada periode berikutnya.
            Namun pemerintah masih lemah dalam pelaksanaan ketentuan
            perlindungan lingkungan hidup secara konsisten. Menjelang
            berakhirnya kekuasaan Orde Baru dikeluarkan UU No. 23 Tahun 1997
            tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang yang menggantikan
            UU No. 4 Tahun 1982.



            Kebijakan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
            Seperti telah disinggung sebelumnya, sendi utama dari rezim
            Orde Baru adalah pembangunan. Semua legislasi dan program
            instansi pemerintah diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
            pembangunan. Demikian pula dalam bidang pertanahan. Pada
            tahun 1979 dibentuk Panitia Nasional Agraria yang diketuai oleh
            Menteri Pertanian untuk mengoordinasikan pelaksanaan peraturan
            pertanahan. Sementara lembaga yang dahulu dipergunakan untuk
            alar gerakan reforma agraria seperti Panitia Land Reform, Pengadilan
            Land Reform, dan Panitia Pengukuran Desa dihapuskan.
                 Sebelumnya pada tahun 1976, Presiden telah mengeluarkan
            Instruksi  Presiden untuk sinkronisasi pelaksanaan  tugas
            bidang keagrariaan dengan bidang kehutanan, pertambangan,
            transmigrasi dan pekerjaan umum. Inpres tersebut dikeluarkan
            untuk memudahkan proses pemberian konsesi-konsesi bagi usaha
            kehutanan, pertambangan, dan transmigrasi yang membutuhkan
            tanah lebih cepat untuk menjalankan usahanya.





                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     125
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161