Page 154 - Konstitusionalisme Agraria
P. 154

hidup. Sebagai tindak lanjut dari hasil KTT Stockholm tersebut,
            Presiden Soeharto mengeluarkan Keppres No. 16 tahun 1972 tentang
            Panitia Perumus dan Rencana Kerja di Bidang Pengembangan
            Lingkungan Hidup. Panitia yang dibentuk lintas departemen
            tersebut diketuai oleh Emil Salim selaku Menteri Pendayagunaan
            Aparatur Negara/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
            Nasional. Panitia tersebut berhasil merumuskan program kebijakan
            lingkungan hidup sebagaimana tertuang dalam butir 10 bab III GBHN
            1973-1978, dan bab 4 Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
            II (Bram, 2011:33).
                 Dalam butir 10 bab III TAP MPR IV/MPR/1973 tentang GBHN
            disebutkan bahwa: Dalam pelaksanaan pembangunan, sumber-
            sumber alam Indonesia harus digunakan secara rasionil. Penggalian
            sumber kekayaan alam tersebut harus diusahakan agar tidak merusak
            tata lingkungan hidup manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan
            yang menyeluruh dan dengan memperhitungkan kebutuhan generasi
            yang akan datang.
                 Pada pengangkatan Kabinet Pembangunan III pada tahun 1978
            diangkat Menteri Negara Pengawas Pembangunan dan Lingkungan
            Hidup yang dipimpin oleh Emil Salim. Di dalam GBHN tahun 1978
            kembali persoalan lingkungan hidup digariskan. Di dalam butir 19
            bab III GBHN Tahun 1978 disebutkan bahwa:


                 Salah satu segi yang penting dalam pembangunan ekonomi adalah
                 penggunaan sumber-sumber alam dan lingkungan hidup. Dalam
                 hubungan ini diperlukan sekali peningkatan inventarisasi dan
                 evaluasi sumber-sumber alam dan lingkungan hidup. Demikian pula
                 perlu ditingkatkan rehabilitasi sumber-sumber alam dan lingkungan
                 hidup yang mengalami kerusakan serta langkah-langkah untuk
                 mencegah kerusakan terhadap sumber-sumber alam dan lingkungan
                 hidup, sehingga dapat dijamin kelestariannya.

                 Dalam kegiatan pengembangan industri disebutkan pula
            bahwa: Dalam seluruh usaha peningkatan pembangunan industri
            ini harus diambil langkah-langkah agar pertumbuhan industri
            tidak membawa akibat rusaknya lingkungan hidup dan pemborosan
            penggunaan sumber alam.


                    Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan     123
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159