Page 347 - Konstitusionalisme Agraria
P. 347

secara konstitusional tunduk pada ketentuan Pasal 23 UUD
                 1945. Artinya, anggaran pembelian tersebut harus telah
                 termuat  di  dalam  UU  APBN  dan  sebagai  pelaksanaan
                 harus  dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
                 sebesar-besar kemakmuran rakyat di bawah pengawasan DPR.
                 Manakala anggaran untuk pembelian tersebut belum atau tidak
                 termuat  dalam UU APBN maka anggaran tersebut dimasukkan
                 dalam RUU APBN pada tahun berikutnya. Atau, manakala
                 dalam keadaan tertentu Presiden memerlukan dana untuk
                 suatu investasi sebagai tindakan penyelamatan perekonomian
                 negara, sedangkan dana tersebut tidak termuat dalam UU
                 APBN, hal demikian adalah wajar manakala diperlukan ijin
                 atau persetujuan DPR sesuai dengan fungsinya dalam bidang
                 anggaran.
                       Menurut Ahmad Fadlil Sumadi seharusnya Mahkamah
                 Konstitusi menjatuhkan  putusan  yang mengabulkan
                 permohonan Pemohon untuk sebagian, yaitu bahwa Presiden
                 tidak memerlukan  persetujuan  DPR lagi  dalam  menggunakan
                 anggaran  yang telah ditentukan dalam UU APBN untuk
                 pembelian saham divestasi PT. NNT, dan menolak  permohonan
                 Presiden untuk  selain  dan  selebihnya,  yaitu  bahwa Presiden
                 memerlukan  persetujuan  DPR dalam  menggunakan
                 keuangan negara yang belum atau tidak ditentukan dalam UU
                 APBN untuk pembelian saham divestasi PT. NNT dimaksud.


            B.   Klasifikasi Perkara

                 Perkara konstiusional terkait dengan permasalah tanah dan
            sumber daya alam di Mahkamah Konstitusi berkaitan dengan dua
            kewenangan Mahkamah Konstitusi yaitu kewenangan pengujian
            undang-undang terhadap UUD 1945 (PUU) dan kewenangan untuk
            menyelesaikan sengketa kewenangan antara lembaga negara yang
            kewenangannya diberikan oleh UUD 1945 (SKLN). Perkara ini
            bisa dibedakan atas objek yang dipermasalahkan maupun kepada
            subjek yang menjadi para pihak dalam perkara konstitusional



               316     Konstitusionalisme Agraria
   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352