Page 71 - Konstitusionalisme Agraria
P. 71

yang baik dari Konstitusi RIS. Konstitusi transisional itu ditetapkan
            melalui Undang-Undang Federal No.7 tahun 1950 tentang Undang-
            Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950, yang berlaku sejak tanggal
            17 Agustus 1950. Dengan demikian, sejak tanggal tersebut Konstitusi
            RIS 1949 diganti dengan UUDS 1950, dan terbentuklah kembali
            Negara Kesatuan Republik Indonesia. UUDS 1950 terdiri atas
            Mukadimah dan Batang Tubuh, yang meliputi 6 bab dan 146 pasal.
            Mengenai dianutnya bentuk negara kesatuan dinyatakan dalam
            Pasal 1 ayat (1) UUDS 1950 yang berbunyi “Republik Indonesia yang
                                                   merdeka dan berdaulat
                          BAB XIV                  ialah suatu negara hukum
                     Kesejahteraan Sosial          yang  demokratis dan
                           Pasal 38                berbentuk kesatuan.”
             (1)   Perekonomian disusun sebagai         UUDS 1 9 50
                  usaha bersama berdasar atas asas   memang didesain sebagai
                  kekeluargaan.                    konstitusi sementara.
             (2)  Cabang-cabang produksi yang      Nanti setelah terbentuk
                  penting bagi negara dan yang     Majelis Konstituante hasil
                  menguasai hajat hidup orang      pemilihan umum, maka
                  banyak dikuasai oleh negara.     akan diadakan pembuatan
             (3)  Bumi dan air dan kekayaan alam   konstitusi Indonesia
                  yang terkandung di dalamnya      baru. Sebagai konstitusi
                  dikuasai oleh  negara dan        sementara, UUDS 1950
                  dipergunakan untuk sebesar-      mengambil beberapa
                  besar kemakmuran rakyat.         materi muatan dari UUD
                                                   1945 maupun Konstitusi
            RIS. Soepomo yang pada saat itu menjadi Menteri Kehakiman
            memiliki peranan penting dalam penyusunan UUD 1950. Peran
            Soepomo ini pulalah yang memungkinkan kembalinya ketentuan
            Pasal 33 UUD 1945 yang dalam bahasa Soepomo dipindahkan
            menjadi Pasal 38 UUDS 1950 (Soepomo, 1954:54). Bunyi Pasal 38
            UUD 1950 persis sama dengan ketentuan Pasal 33 UUD 1945.
                 Selain Soepomo, Mohammad Hatta yang pada saat pengesahan
            UUDS 1950 menjadi Perdana Menteri juga punya andil untuk
            menghadirkan kembali Pasal 33 UUD 1945 menjadi Pasal 38


               40     Konstitusionalisme Agraria
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76