Page 73 - Konstitusionalisme Agraria
P. 73

sosial dari hak milik itu adalah primair dan dimengertikan bahwa
            hak milik tidak boleh dipergunakan (atau dibiarkan) merugikan
            masyarakat. Dimasukannya ketentuan tentang fungsi sosial hak
            milik mempengaruhi isi kebijakan pemerintah dikemudian hari
            dimana nampak isi dari UUPA 1960 yang telah dipersiapkan selama
            belasan tahun, dimasa UUDS 1950 berlaku.



            Persidangan Konstituante
            UUDS 1950 dari namanya saja sudah nampak bahwa ia diposisikan
            sebagai konstitusi sementara yang bersifat transisional. Sebagai
            konstitusi transisi, di dalam UUDS 1950 diatur tentang lembaga
            yang akan mempersiapkan konstitusi baru yang akan menggantikan
            UUDS 1950. Lembaga yang dimaksud untuk membuat konstitusi
            baru itu diberi nama Konstituante.
                 Konstituante adalah  lembaga yang ditugaskan untuk
            membentuk Undang-Undang Dasar atau konstitusi baru untuk
            menggantikan UUDS 1950. Pembentukan UUD baru ini diamanatkan
            dalam Pasal 134 UUDS 1950. Konstituante beranggotakan 550 orang
            berdasarkan hasil pemilihan umum 1955. Peserta dalam pemilu untuk
            memilih anggota Konstituante itu diikuti oleh 91 peserta pemilu yang
            terdiri dari 39 partai politik, 23 organisasi kemasyarakatan dan 29
            individu.
                 Dalam mempersiapkan konstitusi baru, Konstituante telah
            berkali-kali mengadakan persidangan, beberapa persidangan
            dilaksanakan di Bandung. Ada dua hal penting yang menjadi
            perdebatan pokok selama persidangan konstituante, yaitu tentang
            dasar negara dan hak asasi manusia (Nasution, 1995). Berkaitan
            dengan pembahasan hak asasi manusia sebenarnya telah nampak
            beberapa kemajuan yang sangat berarti. Kemajuan ini juga sejalan
            dengan kemajuan pembahasan soal hak asasi manusia dalam
            diskursus internasional setelah disahkannya Deklarasi Umum Hak
            Asasi Manusia (DUHAM) 1945.
                 Pokok persoalan yang tak berkesudahan justru adalah persoalan
            dasar negara Indonesia. Pada mulanya ada tiga kelompok yang


               42     Konstitusionalisme Agraria
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78