Page 86 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 86
4
MASALAH TANAH
DAN PENAMBANGAN PASIR BESI
Permasalahan Tanah di Urutsewu
PERMASALAHAN tanah di Urutsewu berkaitan erat dengan
ketidakjelasan status pemilikan tanah sepanjang pesisir di
Kecamatan Buluspesantren, Ambal, dan Mirit, Kabupaten
Kebumen. Akibatnya, terjadi saling klaim pemilikan tanah
di antara dua pihak, yaitu antara warga dan TNI AD. TNI AD
mengklaim memiliki tanah di Urutsewu dan menggunakannya
sebagai tempat latihan perang dan uji coba alat utama sistem
senjata (alutsista). Sementara itu, warga telah menggarap lahan
yang awalnya tidak produktif menjadi lahan produktif, yang
menghasilkan produk tanaman hortikultura seperti semangka,
melon, cabai, terong, dan pepaya. Pada sektor pertanian inilah
warga menggantungkan hidup.
Tanah yang menjadi objek sengketa di Urutsewu merupakan
tanah bera sengaja. Bera sengaja berasal dari kata bera (‘tak
produktif’) dan sengaja (‘disengaja’), merupakan idiom lokal
yang berarti tanah yang sengaja tidak dibudidayakan. Munculnya
zona bera sengaja pada masa lalu dapat dimengerti dalam
61