Page 89 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 89
di Kecamatan Buluspesantren, Ambal, dan Mirit
digunakan sebagai tempat latihan TNI AD sejak 1949
serta sebagai penjagaan wilayah Negara Kesatuan
Republik )ndonesia di bagian selatan;
c. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa
Tengah, berdasarkan Surat Keterangan Executive
Summary Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kebumen Tahun
2010 yang menerangkan bahwa daerah latihan TNI AD
di wilayah Urutsewu meliputi desa-desa di Kecamatan
Buluspesantren, Ambal, dan Mirit;
d. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa
Tengah, berdasarkan Laporan Akhir Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kebumen Tahun
Anggaran 2010, yang menerangkan bahwa daerah
latihan TNI AD di wilayah Urutsewu meliputi desa-
desa di Kecamatan Buluspesantren, Ambal, dan Mirit;
dan
e. data dalam Inventarisasi Kekayaan Negara (IKN),
yang menerangkan bahwa tanah di Kecamatan
Buluspesantren, Ambal, dan Mirit telah terdaftar
dengan Nomor Register 30709034.
Sementara itu, masyarakat meyakini sejarah tanah
di Urutsewu berdasarkan klangsiran tanah pada 1932 oleh
pemerintah kolonial Belanda. Klangsiran tanah merupakan
proses pemetaan tanah yang dilakukan oleh mantri klangsir
dengan tujuan untuk menetapkan pajak yang harus dibayar
oleh masyarakat. Saat itu, klangsiran tanah dilakukan dengan
partisipasi petani Urutsewu. Seorang saksi sejarah dari Desa Ayam
64 Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik