Page 92 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 92

Pal batas yang dipakai pada zaman klangsiran diyakini
            sebagai bukti batas tanah negara dan tanah rakyat. Batas
            ini ditandai dengan kodifikasi Q222 untuk Desa Setrojenar
            (Kecamatan Buluspesantren), Q216 untuk Desa Entak (Kecamatan
            Ambal), dan Q215 untuk Desa Kaibon (Kecamatan Ambal).
            Penyebutan warga untuk pal batas tersebut berbeda-beda di
            setiap desa. Pal batas di Desa Setrojenar disebut pal budheg. Pal
            batas di Desa Entak disebut pal keben. Pal batas di Desa Kaibon
            disebut pal tanggulasi. Tidak ada pal batas yang melebihi jarak
            250 meter dari garis pantai. 33
                 Pada 1960-an, tentara republik mulai menggunakan wilayah
            Urutsewu sebagai tempat latihan. Menurut keterangan Samidja,
            di sisi utara pal budheg sampai pal perbatasan Tanggul Angin
            terdapat banyak pohon, seperti ketapang, dadap, kranji, dan
            waru. Pohon-pohon itu hancur karena menjadi sasaran tembak
            tentara pada 1963 sampai 1964. Sisa-sisa kayu dari pohon tersebut
            kemudian diambil oleh warga.
                 Konflik tanah mengemuka pada 1980-an ketika TNI
            AD (dulu ABRI) mendirikan kantor Dinas Penelitian dan
            Pengembangan (Dislitbang) di Desa Setrojenar. Saat itu, TNI
            AD membeli tanah dari Kepala Desa Setrojenar. Berikut ini
            pernyataan Samidja mengenai kepemilikan tanah oleh TNI AD
            dan pendirian Dislitbang TNI AD:

                 “Saking ngendikanipun Mbah Lurah Durohman, tentara wonten
                  mriki niki mboten gadhah tanah. Tentara wonten mriki niku
                  tujuan nyambut lapangan kangge uji coba senjata berat. Menawi
                  tentara wonten mriki gadhah tanah, niku Pak Lurah Djali sade
                  tanah bengkok kalih tanah rakyat. Lebar 100 meter, panjang 200
                  meter. Sing kagem mess.

                  33 Lampiran tanggapan FPPKS terhadap surat Bupati No. 590/6774 kepada Komnas
            HAM,  berdasarkan  surat  masyarakat  Desa  Setrojenar,  Kecamatan  Buluspesantren,
            Kabupaten Kebumen pada Ketua Komnas HAM pada 13 Maret 2009.


                                    Masalah Tanah dan Penambangan Pasir Besi     67
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97