Page 88 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 88
TNI AD menggunakan argumentasi klaim kepemilikan
lahan sebagai berikut: 31
1. tanah seluas lebih kurang 11.500.000 meter persegi
(sepanjang 23 kilometer dengan lebar dari garis pantai
lebih kurang 500 meter) yang terletak di Kecamatan
Buluspesantren, Ambal, dan Mirit pada awalnya merupakan
benteng pertahanan di wilayah selatan Pulau Jawa, dengan
urutan penguasaan dan penggunaan sebagai berikut:
a. sejak 1937 sampai 1940 dikuasai dan digunakan oleh
tentara Belanda;
b. sejak 1940 sampai 1949 dikuasai dan digunakan oleh
tentara Jepang; dan
c. sejak 1949 sampai sekarang beralih dikuasai dan
digunakan oleh TNI AD sebagai daerah pertahanan
dan latihan;
2. bahwa selama dikuasai dan digunakan oleh TNI AD, telah
disetujui dan diakui penguasaan dan penggunaannya oleh
instansi yang berwenang sebagai berikut:
a. Gubernur Jawa Tengah, berdasarkan Surat Gubernur
Jawa Tengah Nomor 592.2/20317 tanggal 5 Oktober
2007 yang menerangkan bahwa tanah yang terletak
di daerah Ambal digunakan sebagai tempat latihan
TNI AD dan tidak diberikan kepada masyarakat untuk
mendirikan bangunan;
b. Bupati Kebumen, berdasarkan Surat Bupati
Kebumen Nomor 590/1404 tanggal 31 Juli 1989
yang menerangkan bahwa tanah yang terletak
31 Kronologi status tanah dan fakta kejadian antara pasukan pengamanan (Yonif
403/WP) dengan warga Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebupaten
Kebumen ditinjau dari aspek hukum.
Masalah Tanah dan Penambangan Pasir Besi 63