Page 30 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 30

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     3


                   dan dengan cara apa seharusnya suatu peraturan  hukum
                   ditegakkan agar memenuhi tuntutan rasa keadilan masyarakat
                   pencari keadilan hukum.
                       Dengan pedoman  acuan konsep-konsep di  atas, maka
                    filosofi,  asas, teori  dan ajaran  hukum  pertanahan  yang
                    dijelaskan berikut  ini  merupakan  suatu  tafsiran  yang
                    diterjemahkan kembali dari teori Hukum Pertanahan
                    Adat Indonesia yang disebut ‘beschikkingsrecht’ oleh Van
                    Vollenhoven . Untuk itu, agar  jalan  uraian  penjelasannya
                               1
                    bisa  diikuti  secara  runtut,  maka  terlebih dahulu dijelaskan
                    jalan pikiran  berkembangnya filosofi  hukum  pertanahan
                    dan keagrariaan  Romawi.  Penjelasan  itu penting untuk
                    dipahami, sebab dasar acuan  filosofi  maupun  kelembagaan
                    hukum  yang  diacu  Van  Vollenhoven dalam merumuskan
                    teori Hukum Pertanahan Adat Indonesia (beschikkingsrecht),
                    bersumber pada hukum Sipil serta Ketatanegaraan Belanda
                    yang dibakukan  dalam  bentuk  kodifikasi  kitab  undang-
                    undang yaitu
                       ‘Burgerlijk   Wetboek’;   yang  melalui   asas   konkordansi,
                    diberlakukan  di  Indonesia  dengan  nama  Kitab  Undang-
                    Undang Hukum Perdata Indonesia (disingkat KUHPInd.).
                       Kitab undang-undang  BW/KUHPInd. itu memadukan
                    asas, ajaran serta fiosofi hukum Ketatanegaraan Belanda, yang
                    sangat dipengaruhi serta dijiwai oleh filosofi, asas, teori dan
                    ajaran hukum Romawi. Karena itu, ajaran, teori dan asas-asas
                    Hukum  Pertanahan Adat  Indonesia  pun,  memiliki  banyak
                    persamaannya dengan ajaran, teori,  dan asas-asas  hukum
                    Romawi yang diadopsi BW/KUHPInd. Meskipun demikian,
                    filosofi yang menjiwai Hukum Pertanahan   Adat   Inonesia
                    (beschikkingsrecht)   itu,    diterjemahkan    beda dengan
                    hukum BW/KUHPInd. dan Romawi oleh Van Vollenhonven
                                                                          2
                   1    C. Van Vollenhoven, De Indonesier en zijn grond, Leiden: E.J.
               Brill, 1919, hlmn. 9.
                   2    Cf. C. Van Vollenhoven, De ontdekking van het adatrecht, E.J.
               Brill, Leiden: 1928; C. Van Vollenhoven, De Indonesier en zijn grond,
               Leiden: E.J. Brill, 1919.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35