Page 48 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 48

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     21


               8.     Proses pertumbuhan hak milik pribadi (domain):
                       Adapun proses pertumbuhan hak milik (domain) pribadi
                    yaitu ‘orang’ sebagai subjek atau pribadi  hukum  (corpus),
                    terjadi  dalam dua tahap dengan tata cara (modus) tertentu
                    pula.  Tahapannya dibagi  dua  tahap  yaitu  ‘de  facto’  dan
                    ‘de  jure’, sementara tata caranya pun dibedakan antara
                    pengakuan  Negara  atas pendudukan  melalui  ‘izin  Negara’
                    dan pengakuan Negara, dalam arti ‘corpus corporatum’,
                    atas perolehan hak milik secara ‘alamiah’  yaitu tanpa izin
                    Negara. Tahap ‘de facto’, adalah kenyataan penguasaan dan
                    pendudukan nyata  (occupare)  atas  tanah,  baik  dengan  izin
                    Negara  ataupun  secara alamiah. Tahap ini, melahirkan hak
                    penguasaan  atas tanah  sebagai ‘benda  tetap’  (res  mancipi),
                    dalam hal ini pemegang haknya diakui Negara masih sebagai
                    ‘empunya’ (possessio) tanah.
                       Selanjutnya setelah pemegang hak ‘empunya’ melakukan
                    tindakan untuk membuktikan maksud (usus) dan niat (animus)
                    memiliki tanah berupa pemasangan   tanda-tanda  batas,
                    membersihkan  tanah dan  menempatinya,  maka  lahirlah
                    pengakuan Negara menjadi hak ‘punya’ (jus  possessionis).
                    Setelah cukup lama orang menguasai dan menduduki tanah
                    dengan  hak ‘punya’,  maka  terhadap  penguasaan tanah
                    yang dilakukan dengan izin Negara/Pemerintah,  sipemgang
                    hak diberikan  pengakuan  resmi  berupa  keputusan  (decisio)
                    Pemerintah  (gubernaculum) menjadi  pemilik  dengan hak
                    milik  yang sempurna  dan  mutlak  (dominion).  Sementara
                    terhadap pemegang hak ‘punya’ yang menguasai tanah tanpa
                    izin Negara yaitu secara ‘alamiah’, dan telah menguasainya
                    selama  60 tahun  tanpa  sengketa,  pun  diberikan pengakuan
                    Negara berupa keputusan hukum  menjadi  pemilik  mutlak,
                    karena lamanya  waktu  penguasaan  tanpa  sengketa.  Konsep
                    hukum  perolehan lahirnya  hak  keperdataan  pribadi  hukum
                    secara  alamiah  ini, pada  hukum komon Inggeris disebut
                    ‘adverse possession’, sedangkan pada hukum sipil Belanda-BW/
                    KUHPInd. disebut ‘verjaring’.
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53