Page 32 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 32
PPPM - STPN Yogyakarta Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat
petani kecil, penyakap, dan buruh tani tak bertanah. RA tidak yang ambigu dan lambat. Dikatakan ambigu karena meskipun
14
hanya dimaksudkan untuk mengatasi ketimpangan struktur agraria kebijakan pertanahan telah diambil dan diputuskan, namun
tetapi juga untuk mengatasi konflik dan perbaikan lingkungan faktanya tidak ada sikap yang meneguhkan sehingga terkesan “abai”
sebagaimana terkandung dalam 4 (empat) prinsip RA, yaitu dengan kondisi yang ada sehingga lambat laun justru menuai
prosperity, equity, social welfare, and sustainability. Salah satu masalah yang jauh lebih besar dan rumit.
agenda RA adalah pelaksanaan redistribusi tanah yang salah Fakta yang terjadi di Pulau lembeh saat ini seakan tidak beranjak
satunya bersumber dari tanah negara. Hal ini menjadi sangat jauh dari gambaran kondisi yang menunjukkan tarik ulur
penting agar tidak muncul ketimpangan struktur penguasaan dan kepentingan diantara para pihak tersebut. Sejak lahirnya SK
pemilikan tanah sekaligus menjadi upaya untuk meningkatkan Mendagri No. 170 tahun 1984 yang menetapkan Pulau Lembeh
taraf kehidupan dan ekonomi masyarakat melalui pemberian aset sebagai tanah negara yang kemudian ditelikung dengan munculnya
dan aksesnya. keputusan Kakanwil BPN Provinsi Sulawesi Utara tentang
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa baik tanah adat moratorium pelayanan pertanahan ini seakan kondisinya tidaklah
maupun tanah partikelir akan membawa konsekuensi yang berbeda. jauh berbeda. Klaim kepemilikan dari keluarga Xaverius Dotulong
Oleh karenanya penting untuk memahami riwayat tanah melalui tetap ada, masyarakat juga seakan menyimpan bara dalam sekam.
penelusuran sejarah sehingga akan tepat menentukan kebijakan Artinya kondisi di permukaan memang terlihat tenang, aktivitas
yang akan diambil dalam menata pertanahan di Pulau Lembeh. sosial kemasyarakatan juga tidak begitu terpengaruh. Namun ketika
Selain itu peran dan kebijakan masing-masing aktor khususnya ditanya soal klaim keluarga Xaverius Dotulong tidak ada masyarakat
negara akan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan yang tidak tahu. Mereka menganggap hal itu semacam penyakit
keadilan bagi masyarakat yang menjadi tujuan negara. menahun yang tak kunjung ada jalan keluarnya apalagi untuk
sembuh. Namun yang sangat menarik ketika tim peneliti melakukan
C. Sejarah Penguasaan Tanah di Pulau Lembeh penelusuran di lokasi adalah bahwa tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah dalam hal ini BPN RI dan Pemerintah Kota
Pulau lembeh sebuah mutiara alam yang memiliki pesona eksotisme
Bitung masih sangat besar. Mereka begitu mempercayakan
kepulauan bahari nusantara yang tidak hanya menarik dari sisi
penyelesaian permasalahan kasus ini kepada pemerintah. Dengan
alamnya. Pesona education yang ditawarkan oleh Selat Lembeh
besar hati, mereka menyatakan sanggup menerima apapun
dengan keanekaragaman biota laut yang sangat langka menarik
keputusan dari pemerintah tentunya dengan harapan tetap mem-
banyak ilmuan dan wisatawan dari mancanegara. Selain itu Pulau
per timbangkan kesejahteraan masyarakat.
Lembeh sendiri juga menyimpan potensi permasalahan yang unik
khususnya dalam bidang pertanahan. Melihat Pulau Lembeh, kita a) Klaim Penguasaan Tanah oleh Keluarga Xaverius
akan dikejutkan dengan peliknya permasalahan pertanahan yang Dotulong
sebenarnya merupakan buah dari sikap dan kebijakan pemerintah
Klaim penguasaan tanah yang diajukan oleh keluarga Xaverius
Dotulong didasari oleh pengakuan para ahli waris bahwa tanah
14 Gunawan Wiradi, 2009. Seluk Beluk Masalah Agraria, Reforma Agraria dan Penelitian
Agraria. Yogyakarta: STPN Press. Hal: 94.
30 31