Page 112 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 112

Kehidupan masyarakat di Maluku  sebagiannya tergantung dengan
            tanah. Tanah dengan segala sumber dayanya adalah bagian yang tidak terlepas
            pisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan spiritual dan kultural
            antara masyarakat hukum adat dengan tanah inilah yang kemudian menjadi
            ciri yang paling menonjol yang membedakan antara masyarakat hukum adat
            dengan masyarakat yang lain. Masyarakat adat tidak hanya memandang tanah
            hanya sebatas sebagai barang ekonomi saja.

                Sebagian besar tanah-tanah di Maluku adalah tanah adat yang tunduk
            atau dikuasai oleh hak pertuanan dari desa atau negeri dimaksud. Batas-batas
            pertuanan suatu negeri/desa  adat di Maluku biasanya bukan hanya dalam
            ruang lingkup tanah tempat tinggal atau kebun tempat berusaha saja melainkan
            juga meliputi hutan, sungai dan segala hasil yang terdapat di dalamnya. Pada
            umumnya batas-batas dari suatu wilayah pertuanan sebuah desa adat ditandai
            dengan tanda alam misalnya tanda batas alam berupa aliran sungai, gunung
            atau bukit, bebatuan, hutan, dan lain-lain.
                Dalam kenyataan antara masyarakat hukum adat dengan tanah yang
            didudukinya mempunyai hubungan yang erat sekali dan tidak dapat lepas-
            pisahkan. Hubungan antara masyarakat hukum adat dengan tanah melahirkan
            Hak Adat, hubungan hukum antara negara dengan tanah melahirkan hak
            menguasai tanah oleh negara sedangkan hubungan antara perorangan dengan
            tanah melahirkan hak-hak perorangan atas tanah. Hubungan ketiga hak tersebut
            terjalin secara harmonis dan seimbang, artinya ketiga hak itu mempunyai
            kedudukan dan kekuasaan yang sama dan tidak saling merugikan. Dapat
            dikemukakan bahwa makna hubungan antara manusia dengan tanah adalah
            sesuatu yang tetap dan abadi sedangkan penggunaan, pemanfaatan, penguasaan
            dan pemilikan dapat saja berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dalam
            masyarakat. Hubungan manusia dengan tanah sangatlah kuat, harus di ingat
            bahwa hukum  agrarian  nasional  Indonesia  didasarkan  pada  Hukum  Adat,
            jadi filsafat Hukum Adat digunakan. Pandangan filsafat tanah mempunyai
            hubungan dengan manusia itu sangat penting artinya. Sebab apabila manusia
            tidak mempunyai tanah maka dia dianggap tidak sempurna, manusia itu berasal
            dari tanah dan akan kembali ke tanah. Tingkah laku dan peri kehidupan manusia
            harus bercorak tanah, yakni penuh kesabaran.



                                            95
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117