Page 126 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 126

Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan  117

                Upaya memperoleh dana bagi pengadaan aliran listrik di desa
            ini, yang menghentikan hak garap para petani yang menerimanya,
            telah memperlihatkan adanya perhatian yang besar dari Pemerintah
            Desa Prigelan  terhadap kepentingan bersama masyarakat.
            Meskipun dianggap tidak melindungi kepentingan para petani yang
            memperoleh hak garap, tetapi kebijakan ini terpaksa diambil oleh
            Pemerintah Desa Prigelan, agar kebutuhan masyarakat bagi adanya
            aliran listrik dapat terpenuhi.
                Selanjutnya,  ketika  strategi  pertanahan  yang diterapkan oleh
            Pemerintah Desa Prigelan  dimaksudkan  untuk meningkatkan
            kesejahteraan  petani  atau keluarga  tani, maka  dalam konteks
            kekinian hal ini tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang mutlak.
            Hal ini diungkapkan oleh Suparno (Kepala Desa Prigelan tahun 1986
            – 2002) dengan menjelaskan, bahwa tanah (sawah dan darat atau
            pekarangan) bukan lagi ukuran kesejahteraan. Saat ini orang atau
            keluarga yang disebut sejahtera atau makmur, adalah mereka yang
            memiliki gaji tetap bulanan dan memiliki tanah sawah, sehingga ia
            juga berkesempatan bertani.
                Perubahan  ukuran ini merupakan bentuk  dinamika  sosial,
            yang secara faktual mengarah pada semakin kuatnya rasionalitas di
            kalangan petani. Ukuran bagi kesejahteraan petani yang diterapkan,
            ternyata juga menunjukkan adanya suatu hasil perhitungan rasional
            para petani atas berbagai pilihan yang tersedia baginya. Oleh karena
            itu, dalam  mengejar  kesejahteraan  sesuai  ukuran  yang diyakini,
            maka para petani melakukan seleksi terhadap pilihan yang tersedia
            baginya dengan memperhatikan berbagai aspek. Ikhtiar inilah yang
            menimbulkan dampak berupa semakin melemahnya penghormatan
            petani terhadap nilai-nilai kebersamaan.

                Senada dengan Suparno, Sutrisno (Kepala Urusan Kesejahteraan
            Rakyat Desa Prigelan  dan Ketua Gapoktan “Mekar Sari” Desa
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131