Page 188 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 188

Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan  179

            nantinya  akan  dijual kembali kepada  petani. Bila  petani  sedang
            kesulitan uang, mereka dapat mengambil pupuk, obat-obatan, dan
            benih pada kelompok tani, untuk nantinya dibayar setelah panen.
                Pupuk, obat-obatan,  dan  benih  merupakan  bagian  dari
            teknologi  pertanian,  yang digunakan oleh  petani.  Teknologi  ini
            hanyalah benda-benda hasil budaya yang diguna kan petani dalam
            memanfaatkan  tanahnya. Oleh karena itu,  petani  tidak hanya
            membutuhkan teknologi pertanian, melainkan juga membutuhkan
            strategi  pertanahan yang  tepat.  Tanpa  strategi  pertanahan yang
            tepat,  maka pemilikan  dan penguasaan  teknologi pertanian  oleh
            petani tidak akan dapat dimanfaatkan secara optimal.
                Strategi pemanfaatan tanah yang merupakan bagian dari strategi
            pertanahan,  telah  dirumuskan  berdasarkan  pengetahuan  berbasis
            kultur yang “hidup” di Desa Prigelan. Optimalisasi tanah sawah yang
            ada di Desa Prigelan bagi  tanaman  padi dan kedelai dirumuskan
            setelah Pemerintah Desa Prigelan menginterpretasi kondisi sosial,
            ekonomi, dan lingkungan. Sebaliknya, berdasarkan interpretasi atas
            kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan kelompok tani dapat saja
            berbeda pandangan atau konsep dengan Pemerintah Desa Prigelan.

                Oleh karena itu, ada kelompok tani yang mendukung strategi
            pemanfaatan tanah, dan ada pula kelompok tani yang menentang
            strategi pemanfaatan tanah. Sebagai contoh, meskipun sama-sama
            ketua kelompok tani, ternyata pandangan Untung (Ketua Kelompok
            Tani “Kunir Maju” Dusun Kuniran)  dan Bambang Herlambang
            (Ketua Kelompok Tani “Wonodadi” Dusun Gamblok) tentang makna
            strategi bagi kelompok  taninya masing-masing berbeda  dengan
            Sudarmono.
                Ketika  Sudarmono  memaknai  strategi  pertanahan  (strategi
            penguasaaan, pemilikan, penggunaan,  dan pemanfaatan  tanah)
            Pemerintah Desa Prigelan sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193