Page 187 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 187
178 Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
Keempat, strategi pemanfaatan tanah, yaitu mengoptimalkan
tanah sawah yang ada di Desa Prigelan bagi tanaman padi dan kedelai.
Strategi ini bermanfaat bagi petani, karena para petani Desa Prigelan
telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam menanam padi
dan kedelai. Khusus mengenai tanaman kedelai para petani telah
memiliki pengalaman sejak tahun 1986, sedangkan untuk tanaman
padi para petani memiliki pengalaman lebih lama lagi.
Strategi pemanfaatan tanah mendapat dukungan kelompok
tani, karena bagi kelompok tani strategi ini mampu mendukung
perkembangan usaha tani. Petani mendapat kesempatan
meningkatkan produktivitas, terutama komoditas padi dan
kedelai, saat interaksi antara petani, kelompok tani, gapoktan, dan
pemerintah desa berlangsung harmonis. Oleh karena itu wajar
saja ketika kelompok-kelompok tani di Desa Prigelan mendukung
penerapan strategi pemanfaatan tanah, sebab mereka mendukung
perbaikan perilaku petani, agar relevan dengan dinamika produksi
dan permintaan pasar (supply and demand).
Sudarmono (Ketua Kelompok Tani “Karya Tani II”, dan Ketua
Kelompok Tani Ternak “Subur Makmur”) mengungkapkan, bahwa
karena adanya strategi pertanahan yang memihak petani, maka para
anggota Kelompok Tani “Karya Tani II” merasa senang. Kegiatan
anggota Kelompok Tani “Karya Tani II” selain bermanfaat buat petani
yang bersangkutan, juga bermanfaat bagi pengembangan organisasi
(Kelompok Tani “Karya Tani II”). Untuk kegiatan organisasi,
kelompok ini memperoleh keuntungan dari penyaluran bantuan
kepada anggotanya, yang ditampung dalam bentuk kas, yang saat
ini mencapai Rp. 4 juta. Uang kas diperoleh ketika setiap pupuk
ukuran 1 bantal, maka kelompok tani mengambil untung sebesar Rp.
5.000,- yang dimasukkan ke kas kelompok tani. Kas ini digunakan
sebagai modal untuk membeli pupuk, obat-obatan, dan benih, yang