Page 118 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 118
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 105
alam, sosial dan ekonomi, maka ecotourism dapat dijadikan
solusi. Hanya saja dalam mewujudkan kegiatan yang berbasis
ecotourism, wajib dirancang dan dikuatkan aspek keunggulan
yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Sebagai contoh,
bila terkait dengan kondisi alam, maka harus dirancang dan
dikuatkan upaya peningkatan dan pengelolaan sumber daya
alam, tata ruang dan lingkungan hidup, yang mampu menjadi
landas pijak kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya Lereng
Merapi.
Tata ruang dan lingkungan hidup di Lereng Merapi
perlu mendapat perhatian serius, karena berkaitan dengan
dinamika sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat setempat.
Ketika masyarakat mendapat “ganjaran” (manfaat) atas
segenap aktivitas yang relevan dengan peningkatan kualitas
tata ruang dan lingkungan hidup, maka besar kemungkinan
mereka akan mempertahankan aktivitasnya, bahkan bersedia
membujuk orang atau pihak lain untuk turut melakukan
aktivitas tersebut.
Khusus berkaitan dengan pemanfaatan kondisi alam
di Lereng Merapi, yang merupakan salah satu obyek dalam
ecotourism, terbuka peluang pelestarian dan pengembangan
kapasitas pertanian. Hal ini semakin berpeluang, ketika
pertanian dipadukan dengan kehutanan dan peternakan.
Ikhtiar inilah yang berpotensi untuk memberi kontribusi
memadai bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
setempat, dan sekaligus mereduksi potensi kemiskinannya.
Sutaryono (2013:51) pernah mengingatkan, bahwa
kemiskinan dan pengangguran di wilayah perdesaan adalah