Page 123 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 123

110   Aristiono Nugroho dan Sutaryono

            disesuaikan  dengan   pendayagunaan   dan   pemantapan
            perencanaan  pembangunan   pariwisata  Kabupaten  Sleman.
            Hal ini akan  meningkatkan  promosi pariwisata  ke  lingkup
            regional (Daerah  Istimewa  Yogyakarta  dan  Jawa  Tengah),
            nasional (Indonesia) dan   internasional (Asia  Tenggara,
            Asia, Eropa  dan  Amerika). Selain  itu, juga  perlu  dilakukan:
            Pertama,   upaya  untuk   meningkatkan   pendayagunaan

            potensi pariwisata alam, sosial, ekonomi, dan budaya Lereng
            Merapi ke arah yang lebih profesional. Kedua, meningkatkan
            daya  tarik  pariwisata  di Lereng Merapi, khususnya  kawasan
            Desa Umbulharjo dan Desa Kepuharjo, dengan menjaga dan
            melestarikan budaya yang terpelihara sejak dahulu di Lereng
            Merapi.



            B.  Langkah Awal Ecotourism

                Setelah  pelaksanaan  konsolidasi  tanah   di  Desa
            Umbulharjo  dan  Desa  Kepuharjo  berhasil menata  kembali
            penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah,
            maka  langkah  berikut  yang tidak  kalah  pentingnya  adalah
            meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat. Sitorus  (2014:10)
            mengingatkan, bahwa sesuai arahan tata ruang dan kebijakan
            Pemerintah  Kabupaten  Sleman  pada  KRB III, wilayah  ini

            diperuntukkan  bagi pengembangan  ekoturisme, ekowisata,
            atau wisata alam. Alasan utamanya adalah arahan Peraturan
            Bupati Sleman  No. 20 Tahun  2011 tentang Kawasan  Rawan
            Bencana  Gunung Api Merapi, yang menyatakan   bahwa: (1)
            lokasi rencana konsolidasi tanah merupakan Kawasan Rawan
            Bencana  Merapi III atau  KRB III; (2) lokasi ini merupakan
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128