Page 23 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 23

10    Aristiono Nugroho dan Sutaryono

            pertanahan  mampu   memberi kontribusi optimal dalam
            penanggulangan bencana. Namun demikian setelah pemulihan
            ini selesai dilakukan, maka  giliran  instansi lain  untuk
            “mengungkit” semangat  masyarakat, agar  kehidupan  ekonomi,
            sosial, dan budaya masyarakat dapat marak kembali. Kurnianto
            (2008:84) menyarankan  dilakukannya  pemberdayaan, dengan
            asumsi bila  ada  sebagian  masyarakat  yang tidak  (belum) maju,

            maka hal itu bukan karena mereka bodoh, melainkan boleh jadi
            karena adanya tekanan struktural. Oleh karena itu, dibutuhkan
            perencanaan  yang bersifat  bottom-up,  holistik, otonom,
            akomodatif, dan  dialogis  terhadap  berbagai kepentingan,
            terutama  kepentingan  masyarakat. Orientasinya  diletakkan
            pada  pemberian  kesempatan   kepada  masyarakat  untuk
            berkreasi dan berpartisipasi, dengan tetap mendorong terjadinya

            pertumbuhan ekonomi. Saat itulah dibutuhkan pelayanan yang
            baik  dari birokrasi kepada  masyarakat, agar  muncul implikasi
            berupa lahirnya masyarakat yang kritis dan penuh inisiatif.
                BPN RI, BNPB, Pemerintah   Daerah  dan  instansi atau
            lembaga  lainnya  perlu  terus  berikhtiar  memberi pelayanan
            yang baik  kepada  masyarakat  yang terkena  bencana, agar

            mereka  dapat  segera  pulih, dan  mampu  memperjuangkan
            kepentingan  alam, ekonomi, sosial, dan  budayanya  sendiri.
            Pelayanan  ini tidak  boleh  hanya  didasarkan  pada  prinsip
            “kalau ingat”, melainkan harus selalu diingat, bahwa BPN RI,
            BNPB, Pemerintah Daerah dan instansi atau lembaga lainnya
            wajib memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat yang
            terkena  bencana, mulai saat  tanggap  darurat  hingga  tahap

            rekonstruksi dan rehabilitasi.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28