Page 39 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 39
26 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
orang bodoh mengaku sebagai orang yang pandai di
kalangan masyarakat, semakin memudahkan pemberdayaan
masyarakat Lereng Merapi. Proses semakin lancar, ketika
masyarakat bersedia terlibat dan berperan aktif dalam setiap
peluang yang dibuka, serta fasilitasi yang diberikan, serta
jaminan sosial yang terus meningkat.
Keberdayaan yang diikhtiarkan masyarakat di Lereng
Merapi akhirnya dapat tercapai, ketika mereka melakukan
proses memberikan daya (empowerment) atau kekuatan
(strengthening) kepada diri mereka sendiri (masyarakat).
Dengan proses ini dapat diperoleh kemampuan masyarakat
dalam membangun dan memperbaiki kondisi alam, ekonomi,
sosial, dan budaya pasca erupsi Gunung Merapi. Hal ini
t saat masyarakat sehat isik dan ter
dan kuat, serta memiliki nilai-nilai intrinsik yang menjadi
sumber keberdayaan, seperti sifat-sifat: (1) kekeluargaan; (2)
kegotong-royongan; dan (3) keragaman atau kebhinekaan.
Masyarakat Lereng Merapi yang sehat isik dan mental,
terdidik dan kuat, serta memiliki nilai-nilai intrinsik
yang menjadi sumber keberdayaan merupakan harapan
seluruh anggota masyarakat, termasuk pemerintah dusun
dan pemerintah desa di wilayah tersebut. Oleh karena
itu, masyarakat, pemerintah dusun dan pemerintah desa
membuat segala upaya bagi tercapainya kondisi ideal
tersebut. Upaya diwujudkan dalam bentuk pemikiran, sikap,
tindakan, dan perilaku yang berdaya, terutama berdaya dalam
mengotimalkan manfaat kondisi alam, ekonomi, sosial, dan
budaya setempat.