Page 60 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 60
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 47
plan tata guna tanah yang didasari pada proses konsultatif dan
partisipatori, (3) menetapkan lokasi pemukiman transisional,
(4) memperbaiki jaminan penguasaan tanah menuju hak
atas tanah yang paling memungkinkan, dan (5) memperbaiki
kemampuan lembaga administrasi pertanahan. Pada tahap
ini konsolidasi tanah sudah saatnya “diluncurkan”, meskipun
masih dalam taraf persiapan dan pelaksanaan awal.
Berdasarkan tahapan tersebut, konsolidasi tanah
berpeluang dilaksanakan di wilayah pasca bencana, karena
ia membangun keterkaitan antar elemen pertanahan.
Keterkaitan ini bermanfaat dalam menyejahterakan atau
memakmurkan masyarakat, terutama karena dalam prosesnya
memperlihatkan adanya peran penatagunaan tanah, yang
mampu menyelaraskan kepentingan individu dengan
masyarakat secara luas. Selain itu, penatagunaan tanah juga
memperlihatkan peran serta atau partisipasi pemilik tanah
dalam bingkai keteraturan bentuk dan letak bidang-bidang
tanah, untuk mencapai hasil atau produksi yang tinggi melalui
eisiensi penggarapan tanah.
Keteraturan bentuk dan letak bidang-bidang tanah,
yang berhubungan dengan hasil atau produksi yang
penggar sesungguhnya
mencerminkan image of human beings. Citra ini terlihat pada
adanya pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan,
dan pemanfaatan tanah, yang mampu memperlihatkan
kebersamaan dalam masyarakat. Selain itu, image of human
beings juga nampak pada keberhasilan konsolidasi tanah
“menekan” kecenderungan individualis yang bersemayam