Page 142 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 142

bagi hasil antara pabrik gula dengan koperasi Petani
                              Tebu; SK 4 : bagi hasil antara PG. dengan petani
                              perorangan secara langsung); SK 3 mencakup P.G-P.G
                              Mojo Sragen, Krebet Baru, Colomadu dan Kebon
                              Agung; SK 4 mencakup Rejo Agung, Madukismo,
                              Kadipaten, Tasikmadu, Gondang Baru, Ceper.

            1966-77           Seluruh P.G. kembali menggunakan sistem persewaan
                              tanah, kecuali Madukismo (bagi hasil gula kristal) dan
                              Krebet Baru (bagi hasil tebu rakyat).
            1973              Keputusan Menteri D.N. No. 162/1973 tentang izin
                              penanaman tebu tunas (keprasan) secara umum dengan
                              ketentuan lokasinya ditentukan oleh Gubemur/KDH.

            1975              Inpres 9/1975 tentang Tebu Rakyat Intensifikasi. Sistem
                              sewa tanah harus secara berangsur dialihkan menjadi
                              sistem  Tebu  Rakyat  dan  pengalihan  harus  selesai
                              seluruhnya pada musim tanam 1979.




































                                           107
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147