Page 156 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 156
Pada gilirannya, pengumpul pun kadang-kadang mempunyai langganan
pedagang nener antar kabupaten atau pedagang provinsi. Hal ini kadang-
kadang juga terjadi antar pedagang, penyalur, dan pengecer. Kalau seorang
pedagang rugi karena malapetaka atau langganan tak bayar maka seluruh mata
rantai kerapkali menderita. Hal ini harus dipikirkan pengamannya. Dapatkah
BUUD/KUD kita aktifkan peranannya untuk perdagangan nener? Apalagi
kalau dapat menampung dan memproduksi dengan tingkat mortalitas yang
rendah sehingga nener dapat dihemat pedagang nener sukar untuk diajak
berorganisasi tetapi dalam lingkungan BUUD/KUD mungkin keengganan
ini hilang.
Nener sebagai dasar dari budidaya tambak bukannya dalam keadaan
mantap. Beberapa keadaan merupakan ancaman bagi kelangsungan adanya nener
dan dengan sendirinya merupakan ancaman bagi kelestarian usaha pertambakan.
Ancaman pertama datang dari pencemaran perairan oleh industri
seperti pabrik kertas Basuki Rahmat di Banyuwangi, Pabrik Gula di Bone,
Pabrik Kertas di Gowa, Pabrik Petrokimia di Gresik, dan lain-lainnya, semua
membuang air kotor ke sungai atau pantai yang menurut berita memusnahkan
nener, benur, dan ikan-ikan lainnya. Hal ini perlu kita teliti sampai kemana
akibat pencemaran ini, dan bagaimana mengatasinya. Di beberapa tempat
seperti pantai Selatan Madura, perairan Bali, Lombok, dan Sumbawa orang
masih menangkap ikan dengan dinamit yang membunuh ikan-ikan, karang,
udang, dan lain-lain tanpa pilih bulu. Nener dan larva bandeng yang lemah
itu tak terkecuali. Kalau pelakunya tertangkap dan dilaporkan, diperiksa
keputusan pengadilan lama terjadi dan pelaku itu bebas. Perlu enforcement
yang lebih baik.
Hubungan antara nener, benur, dan hutan bakau di pantai erat sekali.
Hutan bakau merupakan nursery grounds dari bandeng, udang laut, udang
sungai, dan berbagai binatang lainnya. Kalau hutan bakau ditebang, nener tak
ada tempat berlindung lagi dan banyak yang mati dimakan ikan-ikan buas,
sehingga bandeng yang akan dapat lepas ke laut untuk menjadi bibit bandeng
akan berkurang. Untuk ini diperlukan hutan bakau di beberapa tempat yang
khusus untuk suaka benih-benih ikan dan udang laut dan sungai. Penerapan
pembuatan jalur hijau pantai selebar 400 meter harus dilakukan dengan
121