Page 195 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 195
Rata-rata ekspor udang 1973-1976 mencapai 245 ton dengan rata-rata
nilai 895 ribu US.$. per tahun.
Tabel yang berikut memperlihatkan angka luas tambak dan pemilik
menurut masing-masing kabupaten.
Tabel 3
Luas Tambak, Jumlah Pemilik dan Luas Rata-rata Pemilik, di Daerah
Istimewa Aceh, Diperinci Menurut Kabupaten, 1974.
Kabupaten Luas (hektar) Pemilik (orang) Rata-rata Luas/ pemilik (hektar)
Aceh Besar 1.052 375 2,8
Aceh Pidie 3.530 1.766 2,0
Aceh Utara 8.949 3.317 2,7
Aceh Timur 2.318 1.020 2,3
Aceh Barat - - -
Aceh Selatan - - -
Aceh Tenggara - - -
Sabang - - -
Jumlah 15.849 6.478 2,4
Sumber: Dinas Perikanan Daerah Istimewa Aceh, 1975.
3. Petemakan
Jenis temak yang penting terdiri dari sapi, kerbau, dan unggas. Tujuan
pemeliharaan terutama untuk mendapatkan tenaga (sapi dan kerbau), untuk
konsumsi daging (sapi, kerbau, dan unggas). Pemeliharaan secara khusus
komersil belum menonjol. Jumlah temak (1975), sapi 3.223 ribu, kerbau
330,6 ribu dan unggas 6,4 juta ekor (lampiran 3). Budidaya pemeliharaan
masih sederhana, maka karena itu kualitasnya belum memadai dan banyak
menderita penyakit (Rabies, Surra, dan Scabies). Makanan diperoleh dari
sumber alam yang ada, yang berasal dari padang rumput, jerami dan rumput
sawah dan tanpa banyak pengelolaan kualitas maupun kuantitas. Diperkirakan
ada kira-kira 400.000 hektar tanah yang dapat dipergunakan sebagai padang
rumput dan pengembangan potensi temak.
4. Perkebunan
Luas areal perkebunan yang diusahakan mencapai 5,24% dari luas
daerah, 3,30% merupakan perkebunan rakyat dan 2,24% perkebunan besar.
160