Page 65 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 65
Gubemur Bank Indonesia, Ketua Bulog, Direksi BRI dan para Gubemur/
Ketua Badan Pembina Bimas, untuk “mengambil langkah-langkah untuk
mengalihkan pengusahaan tanaman tebu untuk produksi gula di atas tanah
sewa, ke arah tanaman tebu rakyat, dengan produksi gulanya tetap meningkat,
sehingga pada akhir PELITA II sudah seluruh produksi tebu merupakan hasil
tebu rakyat”.
Dalam pengalaman pelaksanaan Inpres 9/1975 selama 3 tahun ini
telah banyak sekali dijumpai masalah yang cukup kompleks. Dalam hal itu
tujuan inpres untuk meningkatkan dan memantapkan produksi gula, dan
meningkatkan pendapatan petani, rupanya mengalami hambatan-hambatan
yang tidak sedikit. Selama 3 tahun ini telah berkembang semacam keresahan
di kalangan industri gula mengenai dapat tidaknya instruksi tersebut di atas
dilaksanakan dengan baik pada waktunya. Berbagai penelitian telah dilakukan
untuk menilai pelaksanaan TRI, baik oleh perguruan-perguruan Tinggi
maupun oleh BP3G. Dari hasil-hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa batas waktu yang ditentukan untuk pengalihan sistem sewa menjadi
tebu rakyat dirasakan terlalu pendek, sehingga perlu diperpanjang mungkin
sampai REPELITA III.
D. MASALAH PERTANAHAN DAN TAMBAK
Pemeliharaan ikan bandeng di tambak yang dilakukan oleh para petambak di
pantai laut dan di tepi-tepi muara sungai, dimana air payau dapat diperoleh
sebagai dasar pengairan untuk tambak adalah budidaya bahari yang ditemukan
oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Tambak air payau ini luasannya relatif
besar, dibandingkan dengan “sawah tawar” yang memanfaatkan pengairan air
tawar, dan ditemukan di beberapa daerah di jawa timur.
Tambak kecuali menghasilkan ikan bandeng juga menghasilkan
bermacam-macam udang dan ikan “rucah”, yaitu bermacam-macam ikan
yang kurang berharga. Hingga sekarang hanya udang yang telah menjadi
bahan mentah bagi industri kerupuk dan bahan ekspor yang semakin penting
artinya.
Berbeda dengan perikanan “tangkap” yang dapat menimbulkan persoalan
kelestarian sumber daya apabila produksi terlalu ditingkatkan, tambak jarang
30