Page 133 - Mozaik Rupa Agraria
P. 133
memahami situasi dan kondisi yang dialami waria. Bermukim di
satu tempat selama 6 bulan berturut-turut demi seberkas KTP
Sementara dengan kategori Orang Terlantar bukan hal mudah
bagi waria yang mobilitasnya tinggi. Mereka belum pernah
mencoba tawaran Disdukcapil ini karena dinilai merepotkan.
Lanjut Shinta, kadang waria harus dididik bagaimana menjadi
warga negara yang baik, dibangkitkan kesadaran kritisnya.
Kadang mereka tidak menyadari hak-haknya sebagai warganegara
itu penting karena desakan ekonomi harian.
Sejauh ini waria non warga lokal memperoleh KTP dengan
surat pindah yang diterbitkan setelah keluarganya di daerah
asal mengurusnya. “Program Family Support Group yang
diselenggarakan Pesantren Al Fatah memungkinkan waria
untuk kembali memperbaiki komunikasi dengan keluarganya”.
Komunikasi itu terjadi setelah mereka cukup percaya diri karena
belajar menghargai dirinya lewat pengajian dan sekolah sore.
Pesantren sebagai Ruang Nyaman
Pesantren Al Fatah didirikan pada 2008 di Notoyudan, atas ide
Bapak Hamroli yang wafat tahun 2013, lalu pesantren ini pindah
ke Kotagede pada awal 2014, KH Abdul Muhaimin dilamar sebagai
pembimbing. Pesantren ini didirikan dengan niat memberi ruang
nyaman bagi waria yang sering mendapat ujaran kebencian dan
perundungan, padahal mereka tidak pernah memilih terlahir
sebagai waria. “Perasaan senasib sebagai sesama waria mendorong
kami membentuk organisasi untuk meraih kesejahteraan secara
ekonomi dan sosial,” ucap Shinta Ratri, saat ini 42 orang waria
diasuhnya dari semula 20 orang. Diketahui dari 300-an orang waria
di Yogyakarta, baru 175 menjadi anggota Ikatan Waria Yogyakarta
(IWAYO) yang kini diasuh oleh Bu Ayu.
120 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang