Page 147 - Mozaik Rupa Agraria
P. 147
Kalau secara data kependudukan sendiri, untuk transpuan itu
terdata sekitar 37.000 orang (Data Base Program HIV/AIDS 2018),
saya kira jumlahnya jauh lebih banyak dari yang terdata. Belum
lagi kawan-kawan lesbian (perempuan) dan kawan-kawan queer
(termasuk gender fluid) lainnya. Saya pikir jumlah mereka cukup
banyak tetapi tidak teridentifikasi karena boleh dikatakan hidden
(orientasi seksual tersembunyi oleh jenis kelamin biner).
Kalau berangkat dari pengalaman pribadi saya sendiri, saya
kesulitan untuk mendapatkan akses atas kepemilikan tanah
dalam proses jual beli. Saya kira juga termasuk hak dalam warisan
dan lain-lain, karena biasanya kawan-kawan transpuan banyak
yang pergi jauh dan tidak pulang ke rumahnya. Biasanya, mereka
tidak pernah menanyakan soal warisan dan secara otomatis akan
dialihkan oleh saudara dan keluarga terdekatnya.
Apalagi persoalan nama, bagi mereka yang sudah lama
coming out sebagai traspuan, kadang-kadang mereka di tempat
yang berbeda sudah berproses dengan nama mereka yang baru,
dan itu biasanya dilakukan melalui proses pengadilan dengan
wali hakim, kalau itu sudah terjadi secara otomatis itu sulit untuk
mendapatkan akses menurut saya, untuk mendapatkan hak atas
tanah, hak warisan dan lain sebagainya. Kemudian persoalannya
ialah kawan-kawan transpuan begitu lama meninggalkan
tempatnya sehingga tidak memiliki surat kepindahan
kependudukan, sehingga mereka di tempat yang baru juga sulit
untuk mengakses legalitas kependudukan. Nah, beruntung
ketika Covid -19 kemarin, hikmahnya orang jadi mudah untuk
mengakses kependudukan karena harus menjalani vaksinasi, lalu
ada semacam kemudahan yang diperoleh rekan-rekan Transpuan
untuk mengurus akses KTP.
Terkait tempat pemukiman, saya pikir juga mendapatkan
kesulitan karena orang-orang masih punya stigma dan diskriminasi
134 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang