Page 299 - Mozaik Rupa Agraria
P. 299
perspektif manusia terhadap alam yang dicirikan dengan pola-
pola intensifikasi dan eksploitasi. Pola-pola ini semakin tampak
pada sistem yang dipercanggih, yaitu perkebunan (plantation)
yang berciri monokultur; intensif; dan menyerap asupan energi
tinggi (modal; tanah; dan buruh). Karena nomaden, penganut
agrarian culture ala peladang berpindah harus memperhitungkan
kepadatan populasi dan jumlah konsumsi. Dan, tampaknya
konsep hak milik sulit lahir dari kebudayaan ini. Apakah nelayan
merasa memiliki laut? Sepertinya juga tidak, namun konsep hak
milik diterapkan untuk membuat teritori penangkapan ikan oleh
negara-negara maju, sebagaimana diterapkannya klaim hutan
negara atas wilayah jelajah para peladang berpindah.
Lebih lanjut, budidaya berbasis tanah ini tak hanya mengubah
struktur dan fungsi ekosistem, tetapi juga mengubah pola-pola 1)
organisasi produksi, 2) kontrol atas aset-aset produktif, 3) pilihan
teknologi dan pola-pola akumulasi, 4) distribusi pendapatan
di komunitas pedesaan dan 5) relasi sosial dari masyarakat.
Perubahan-perubahan inilah yang kemudian dikenal sebagai
perubahan-perubahan agraria (Pincus, 1990 dan Huskens,
14
1998 ). Di sinilah, pertanian tidak lagi cukup dipahami sebagai
15
cara produksi (mode of production) untuk menghasilkan barang
dan jasa, tetapi lebih dari itu, pertanian sebagai suatu kebudayaan
tertentu yang mengisi relasi-relasi manusia atas alam. Lebih-
lebih, pertanian yang sudah terintegrasi dengan dunia industri,
pertanian yang tidak lagi subsisten, pertanian yang diarahkan
untuk menopang kemantapan rezim kapitalisme. Pola pertanian
tanaman pangan di dataran rendah atau pertanian berorientasi
agribisnis lainnya juga mengikuti pola perkebunan, yaitu
monokultur, padat modal, dan intensif. Paket Revolusi Hijau
14 Pincus, Jonathan. 1990. Approaches to the poitical economy of agrarian change in Java.
Journal of Contemporary Asia 20:1. 3-40
15 Huskens, Frans. 1998, Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman, Sejarah Diferensiasi Sosial
di Jawa 1830-1980, Grasindo, Jakarta
286 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang