Page 425 - Mozaik Rupa Agraria
P. 425
3. Apa yang dibutuhkan rakyat yang berlawan bukanlah
pencitraan keguyuban, penjinakan melalui kelas-kelas
Community Organizer, deradikalisasi paralegal, maupun
kolaborasi kepentingan kelas, atau pembodohan melalui
pelanggengan hubungan-hubungan kekuasaan yang ada
dalam tubuh gerakan; melainkan pendidikan kritis sehingga
massa dapat memimpin gerakannya sendiri; dalam arti
pemimpin harus bersiap untuk tidak menjadi penguasa.
Pemimpin di sini bukan hanya para elit komunitas berlawan,
melainkan juga para pendamping yang sering berkelakuan
sebagai jagoan yang tahu dan mampu segala hal. Model
heroisme sudah harus ditinggalkan, jika ingin gerakan
berumur panjang. Model pendidikan untuk warga tidak bisa
tidak dilakukan bersama dengan praktik, ajur ajer (melebur
dalam nafas keseharian, bukan advokasi yang datang dan
pergi), bukan dengan cara Baca dan Lawan!
4. Memilah zona ideologis, strategis, dan taktis perlu dilakukan
agar tidak salah menjalin aliansi dengan kelas yang tak
sudi ambil risiko perjuangan dan tak siap berposisi kalah.
Kepekaan membaca kelas dan kepentingannya akan muncul
bila kesadaran kelas komunitas berlawan telah terbangun.
Memilah periode perjuangan jangka pendek (misalnya
advokasi dan kampanye), jangka menengah (misalnya
pertahanan ekonomi dan regenerasi), dan jangka panjang
(misalnya perombakan kelas) juga penting, agar komunitas
berlawan dan pendukungnya tidak terfokus dan terkuras
energinya untuk hal-hal bersumbu pendek.
5. Perombakan komposisi kelas dan relasinya menjadi
tujuan, sedangkan advokasi adalah cara. Pembersihan diri
dalam tubuh gerakan perlu dilakukan meskipun harus
menyingkirkan elit-elit yang berpotensi membunuh massa
412 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang