Page 135 - Kembali ke Agraria
P. 135
Usep Setiawan
dengar suara pihak terlemah, mengutamakan kepentingan rakyat
banyak-khususnya kaum tani, buruh, nelayan, masyarakat adat, dan
miskin kota-serta menjaga kelangsungan layanan alam demi masa
depan bangsa.
Syarat perombakan
Guna menjawab kekeliruan kebijakan dan lemahnya komitmen
aparat di atas, maka mengubah sedikit-sedikit kulit kebijakan dan
memperbaiki bagian tertentu saja dipastikan bukan jawaban tepat.
Yang diperlukan lebih dari itu, yakni perombakan total dan mendasar
yang mengubah akar-akar ideologis, paradigmatik, konsepsi sekali-
gus orientasi politik yang melekati sekujur tubuh kebijakan dan
mengaliri darah-nadi aparatnya.
Perombakan kebijakan dimaksudkan untuk menjawab tiga prob-
lem agraria (ketimpangan, konflik, dan kehancuran ekologis) seka-
ligus. Hemat penulis, untuk melancarkan perombakan kebijakan perlu
syarat. Pertama, keberanian mengubah ideologi pembangunan
pertumbuhan ekonomi kapitalistis ke kerakyatan yang berkeadilan.
Perlu kehendak kuat untuk memilih ideologi dan orientasi politik
agraria baru yang jauh dari watak eksploitatif, diskriminatif, sentra-
listis, dan kapitalistis.
Kedua, perlu kesungguhan politik pemerintah (presiden dan
menteri serta pejabat pembantunya) dan legislatif guna membongkar
total seluruh bangunan peraturan perundang- undangan agraria
produk Orba lalu meletakkan dasar-dasar kebijakan baru yang
mengabdi rakyat. Dibutuhkan keteguhan menolak segala dikte
kekuatan kapitalisme global dalam pembentukan kebijakan meski
diiming-imingi kemudahan meraup bantuan (baca: utang) luar negeri.
Ketiga, perlu kesiapsiagaan aparat pembentuk maupun pelak-
sana kebijakan agraria dalam merespons dinamika sosial di lapangan.
Para menteri dan pejabat di tiap departemen/institusi sektoral dari
pusat hingga daerah harus menghayati betul arah perombakan kebi-
jakan agraria yang akan ditempuh. Aparat yang antirakyat sebaiknya
116